Jumat, 11 Juni 2010

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 di Astro Ria pukul 6.30 petang setiap Hari Isnin - Jumaat (Sinopsis/Review Episode 16)


Sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Pemain

* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita


OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)

Sinopsis Benci Bilang Cinta

Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.

Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.

Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.

Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.

Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.

Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 1


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 2


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 3


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 4


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 5


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 16 Part 6

Sambungan sinopsis/review Benci Bilang Cinta Episode 16

Anyelir memberitahu Aditya bahwa rencana mereka sudah mendekati sempurna. Mereka telah berhasil menghantui perasaan bersalah pada Darian dan Oma Yani. Dan Darian telah berjanji padanya untuk membicarakan masalah Aditya kepada para pemegang saham. Aditya mengkhawatirkan tentang pendapat para pemegang saham yang lain. Tapi Anyelir meyakinkan Aditya agar ia tidak perlu khawatir karena soal itu karena keputusan terbesar ada pada Oma Yani dan Darian karena keluarga SUbekti adalah pemegang saham terbesar. Lagipula pada kenyataannya Aditya adalah pewaris sebenarnya keluarga Subekti. Anyelir menyuruh Aditya bersiap-siap untuk nanti malam karena mereka akan menemui para petinggi DTV.

Setelah Aditya menyatakan keinginannya untuk merebut kembali posisinya di DTV, usaha Anyelir untuk merebut DTV pun semakin gencar. Ia melobby para petinggi DTV dengan jamuan makan malam tanpa kehadiran keluarga Subekti lainnya. Anyelir memberitahu mereka soal bergabungnya Aditya di DTV. Pada dasarnya para petinggi DTV yang hadir saat itu tidak keberatan, mereka bahkan setuju sekali jika Aditya membantu Pak Darian dalam mengurus DTV. Namun Anyelir dengan pintar mengatakan bahwa yang paling tepat menggantikan Darian adalah….. Anyelir sengaja berlama-lama untuk menyebut nama Dimas. Dan itu mengundang reaksi negative dari para petinggi DTV yang hadir disitu yang tidak menyukai sepak terjang Dimas belakangan ini yang selalu menjadi sorotan public. Mereka takut jika itu semua akan menjatuhkan nama DTV. Entah apakah ini merupakan bagian dari rencana Anyelir atau tidak, tapi saat itu Aditya membela Dimas di depan mereka bahwa Dimas dapat menjaga kelakuannya dengan baik, yang langsung didukung oleh Anyelir bahwa mereka berdua sangat percaya pada Dimas dan Dimas akan menjadi CEO yang baik untuk DTV. Saat itu HP Anyelir berbunyi dan pembicaraan pun terpotong. Anyelir permisi sebentar untuk menerima telpon nya di tempat lain.

Anyelir menemui photographer suruhannya di luar. Photographer itu memberikan photo2 hasil jepretannya selama ia membututi Dimas di Banten. Begitu melihat photo2 itu, Anyelir tersenyum senang. Photo2 itu sudah pasti dapat menjatuhkan nama baik Dimas. Si photographer menyampaikan pada Anyelir bahwa besok photo2 tersebut sudah bisa dimuat di Koran. Tapi Anyelir mengisyaratkan bahwa untuk memberitahu keluarga Subekti soal itu, tidak perlu menunggu sampai besok. Si photographer tampak mengerti apa yang dimaskud dengan Anyelir.

Sementara itu di rumah Dimas, Dimas sedang main piano. Namun saat Winda muncul, Dimas mengehentikan permainan pianonya. Winda minta diajarin main piano, tapi Dimas enggan dan menyuruh Winda main sendiri. Dimas akhirnya setuju mau mengajarkan Winda karena Winda mengatakan bahwa ia akan minta Aditya untuk mengajarkannya. Saat Dimas sedang mengajari Winda, Ayunita datang dan mengajak Dimas bicara. Tampaknya sangat serius. Winda meninggalkan Dimas bersama Mamanya, sementara Winda masuk ke kamarnya. Di kamar Winda cemas apa yang terjadi, mama Ayu tampak marah pada Dimas.

Ayunita menunjukan berita tentang Dimas dan Claudia yang baru saja ia dapat dari internet. Dimas kaget saat melihat berita itu. Ada photo2 dirinnya sedang berpelukan dengan Claudia di pantai, dan saat Dimas membonceng Claudia di motor. Ayunita marah kepada Dimas dan menuduh Dimas sengaja mengajak Claudia ke Banten. Dan itulah sebabnya Dimas tidak mengajak Winda ke Banten. Tapi Dimas membela diri dan meminta mamanya agar tidak mencampur-adukkan masalah. Mamanya sendiri yang meminta Winda untuk mengawasi Aditya. Ayunita mengatakan pada Dimas bahwa mulai besok berita itu akan tersebar dan ia yakin Dimas dapat mengatasinya. Setelah itu Ayunita pergi.

Dimas masih duduk sambil berpikir. Kertas2 yang berisi berita itu dibiarkan tergeletak di atas meja. WInda menghampiri DImas dan bertanya soal kedatangan mamanya. Tapi Dimas bilang ke Winda dengan dingin bahwa semua itu bukan hal penting. Winda melihat kertas2 itu diatas meja. WInda mengambilnya. Namun Dimas langsung merebutnya. Winda sempat melihat isi kertas itu dan mencoba untuk bertanya kepada Dimas mengapa Dimas tidak cerita padanya kalau Dimas pergi ke Banten berdua dengan Claudia. Ditanya seperti itu DImas malah marah ke Winda “Aku bilang semua ini bukan hal penting! Dan semua ini bukan urusan kamu. Sekarang lebih baik kamu tidur!” Winda kesal dengan sikap DImas seperti. WInda masuk ke kamrnya. Di kamarnya Winda menangis.

Anyelir pulang ke rumah dan memperlihatkan photo2 Dimas bersama Claudia kepada Aditya. Aditya bertanya “Apa-apaan ini, Mam?” Dengan santai Anyelir menjelaskan bahwa itu adalah senjata mereka untuk menghancurkan Dimas. Aditya kaget karena tanpa sepengetahuannya Anyelir telah memanfaatkan Claudia untuk rencananya. Dan Anyelir masih menyimpan photo lainnya yang akan menjadi hidangan penutup buat mereka.

Keesokan paginya Dimas baru mengetahui dari Fei dan Penny bahwa Winda tidak tidur di kamarnya, melainkan menghabiskan waktunya di halaman belakang semalaman.

Di kampus pembimbing (dosen) musik nya Claudia menyayangkan sikap Claudia yang terlalu gegabah. Apakah Claudia bermaksud untuk menghancurkan karirnya. Claudia minta maaf. Ia sendiri tidak tahu harus bagaimana.

Seluruh kampus sudah mengetahui berita tentang Dimas termasuk Dian dan Indah. Mereka menayakan soal itu pada Winda. Tapi WInda membela Dimas di depan mereka dengan mengatakan bahwa mereka itu teman baik, wartawan aja yang terlalu melebih-lebihkan. Dian dan Indah tidak begitu mudah diyakinkan, mereka berpendapat lain, mana mungkin kalau Cuma teman mereka sampai pergi berdua dan boncengan motor segala. Winda nggak menanggapi lebih lanjut dan pergi. Dian dan Indah tanya Winda mau kemana. WInda hanya bilang bahwa ia mau menyelesaikan urusannya.

Winda mendatangi Claudia dan meminta penjelasan dari Claudia. Sementara Dian dan Indah mencari Aditya untuk mencegah WInda. Orang2 sudah berkumpul di depan pintu kelas menyaksikan mereka berdua. Winda meminta Claudia agar jangan mengganggu Dimas dan pernikahannya. Claudia dengan yakin menjawab bahwa ia nggak mengganggu Winda, tetapi sebaliknya Winda lah yang merebut Dimas darinya. Dan Claudia juga mengatakan bahwa Winda tau banget Dimas pasti akan meninggalkan Winda. Belum sempat menanggapi Claudia, Winda yang sedang kurang sehat jatuh pingsan di depan Claudia. Semuanya kaget dan teriak. Dimas melihat kerumunan itu dan melihat Winda yang pingsan. Dimas langsung menerobos kerumunan itu, dan menggendong Winda membawanya pulang. Dimas tampak sangat cemas. Aditya dan Claudia ikut menyaksikan peristiwa itu.

Dokter menjelaskan pada Dimas bahwa Winda hanya kecapean dan masuk angina biasa. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setelah dokter pergi Dimas menunggui Winda. Dimas berbicara ke WInda yang masih pingsan “Kamu cepat sembuh ya! Kamu harus cepat sembuh!” Dimas lalu mencium kening Winda.

Aditya menemui Claudia dan bertanya apa yang sebenarnya Claudia lakukan terhadap WInda. Claudia menjelaskan bahwa ia tidak melakukan apa-apa, Winda lah yang datang padanya. Aditya meminta agar Claudia jangan menyakiti perasaan WInda. Claudia merasa bahwa seharusnya Aditya senang, karena dengan begitu Aditya bisa merebut Winda. Dan ia bisa mendapatkan Dimas kembali. Claudia juga menegaskan bahwa Dimas tidak mencintai Winda. Namun Aditya mengingatkan Claudia bahwa Claudia bisa menarik kesimpulan dari kejadian tadi.

Aditya datang menjenguk Winda. Dimas tidak ada di rumah. Fei dan Penny yang memberitahu Aditya bahwa Dimas sedang meeting di DTV. Aditya membawakan sekeranjang cokelat untuk Winda. Aditya masuk ke kamar Winda, meletakkan keranjang cokelat di meja dan duduk disamping tempat tidur Winda. Aditya mendengar Winda mengingau kagen pada papa dan mamanya dan juga Doni. Tak lama kemudian Winda sadar dan melihat Aditya ada disampingnya. Karena bosan Winda akhirnya mengajak Aditya jalan2 keluar.

Dimas pulang dan melihat Fei dan Penny sedang membawa bingkisan. Dimas pun bertanya bingkisan itu dari siapa. Fei/ Penny mengatakan bahwa bingkisan itu dari Aditya. Dimas menanyakan WInda. Fei/ Penny menjelaskan bahwa Winda sedang jalan2 di taman bersama Aditya. DImas tampaknya marah dan langsung nyusul WInda ke taman. Sampai di taman, Dimas melihat WInda sedang bersama Aditya. Dimas memarahi Winda yang keluar padahal Winda tahu bahwa ia sedang sakit. Dimas menarik tangan Winda di depan Aditya dan mengajak WInda masuk. Tapi Aditya menahan tangan WInda. Akhirnya Dimas dan Aditya jadi kayak sedang memperebutkan WInda. Tangan Winda ditarik sana ditarik sini. Lumayan tegang juga keadaannya antara Dimas dan Aditya jadinya. Aditya mencoba bilang ke Dimas bhw Winda sedang kangen dengan keluarganya, dan ia hanya bermaksud menemani dan menghibur Winda saja. Dimas berterima kasih karena Aditya sudah mau repot2 menghibur istrinya. Aditya melepas tangan Winda dan tampak kesal. Dimas lalu pamit masuk sambil merangkul Winda. Sementara Winda masih sempat2 nya bilang makasih ke Aditya untuk cokelatnya.

Keluarga Winda datang untuk menjenguk Winda. Winda senang sekali mereka datang. Mereka berempat berpelukan melepaskan rasa kangen. Ternyata Dimas yang menelpon mereka untuk datang.

Dalam kesempatan itu Dimas menyampaikan pada orangtua Winda bahwa mulai sekarang ia yang akan menjaga Winda. Dimas minta agar mereka nggak salah paham padanya. Karena ia hanya ingin Winda tidak terlalu bergantung padanya. Susi membenarkan ucapan Dimas, sementara Kuncoro masih tampak ragu. Namun terpaksa ia pun menyetujuinya. Winda menguping dari belakang dan salah mengira bahwa Dimas berusaha menjauhkannya dari keluarganya.

Setelah keluarganya WInda pulang, Dimas menengok WInda di kamarnya. Winda melihat Dimas masuk dan langsung pura-pura tidur. Melihat Winda sudah tertidur, Dimas bermaksud keluar dari kamar. Tapi WInda yang melihat Dimas akan keluar langsung buru-buru manggil Dimas. Dimas akhirnya duduk di pinggir tempat tidur Winda. Winda Tanya ke DImas mengapa Dimas bilang seperti itu pada orangtuanya. Apakah Dimas bermaksud untuk menjauhkannya dari keluarganya. Dimas menjelaskan bahwa maksudnya itu baik agar Winda tidak terlalu bergantung pada orangtuanya karena sekarang WInda sudah punya suami. Tapi bagi WInda punya suami atau nggak punya suami itu sama saja karena ia nggak merasa dilindungi, melainkan selalu dicuekin. Mendengar itu Dimas bilang ke Winda bahwa tadi ia sudah berjanji pada orangtua Winda untuk menjaga Winda. WInda pun tersenyum. Setelah itu Winda bertanya lagi ke Dimas soal Aditya yang seharusnya menikah dengannya. Dimas kaget Winda tahu soal itu dan tanya Winda tahu darimana. WInda bilang bahwa Aditya sendiri yang bilang padanya. Dimas membenarkan bahwa sebelum papanya Aditya meninggal, memang Aditya yang seharusnya menikah dengan Winda, tapi takdir berbicara lain. Lalu Dimas menyuruh Winda istirahat. Dimas lalu meninggalkan kamar Winda.

Masuknya Aditya dan Anyelir di jajaran dewan komisaris/ direksi DTV diumumkan secara luas melalui stasiun mereka sendiri keesokan paginya. Kedudukan Aditya adalah sama dengan Dimas. Anyelir menonton pemberitahuan tsb dengan senyum kemenangan di rumahnya. Aditya yang sedang bersamanya malah tampak gusar dan segera mematikan tv. Anyelir heran… apa Aditya tidak senang menonton acara itu. Aditya lalu bilang ke mamanya bahwa ia khawatir jika mamanya terus menyebarkan photo-photo Dimas ke public, orang akan curiga bahwa semua itu adalah hasil kerja mereka untuk menjatuhkan Dimas karena pada saat yang bersamaan mereka bergabung kembali ke DTV.

Dimas menerima telpon dari Darian di teras rumahnya. Darian tampaknya sedang bertanya kepada Dimas tentang liputan di tv tentang Anyelir dan Aditya yang telah resmi bergabung dengan DTV. Dimas bilang bahwa ia sudah tahu dan sudah melihat liputan beritanya di TV tadi. Dimas juga mengatakan bahwa ia telah meminta tolong Om Indra untuk mengecek kondisi saham DTV dan menurut Om Indra sahamnya masih stabil. Winda keluar. Dimas melihat WInda. Dimas lalu bilang ke Darian bahwa sebaiknya mereka bicarakan masalah itu nanti saat Dimas ke kantor. Dimas mengakhiri pembicaraannya.

Winda menghampiri Dimas. Winda bermaksud ingin mengkonfirmasi berita yang ia liat barusan dengan Dimas. Dimas langsung bilang seperti yang Winda tahu bahwa ahli waris yang sebenarnya adalah Aditya. Winda lalu bertanya apakah Dimas sedih dengan keadaan itu. Dimas dengan yakin menjawab bahwa ia sama sekali nggak sedih. Ia malah senang karena sejak awal ia memang tidak pernah merasa bahwa ia akan menjadi penerus DTV. Ia hanya menunggu semua stabil dan setelah itu ia akan menyerahkan semuanya ke Aditya, sedangkan ia sendiri akan pergi keluar negeri untuk menetap disana, dan setelah itu Winda akan bebas. Winda kaget saat tahu bahwa Dimas akan meninggalkannya. Winda pun bertanya apakah Dimas akan meninggalkannya. Dimas menjawab bahwa kontrak mereka masih berlaku dan seperti yang Winda inginkan bahwa Winda tidak mau ada pihak yang dirugikan dan apakah WInda tidak ingin menikah dengan orang yang menicntainya. Winda masih belum percaya bahwa Dimas akan pergi ke luar negeri/ Winda pun meyakinkannya sekali lagi “Jadi kamu benar-benar ingin ke luar negeri?” Dimas bilang bahwa semua itu baru rencana… tapi yang pasti, Winda akan bahagia kalau tidak bersamanya. Winda menahan sedihnya sambil ngangguk-ngangguk mengiyakan. Dimas lalu masuk karena ia harus segera menemui papanya. Sebelumnya Dimas mengingatkan WInda agar jangan lupa minum obatnya. Setelah Dimas tidak ada, Winda menangis, dan di dalam hatinya WInda berkata “Aku nggak mungkin bahagia kalau pisah dari kamu… karena aku sayaaang banget sama kamu Dimas.”

Bersambung...
sumber sinopsis/review Episode 16 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
Msyiwenn Channel
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar