Kamis, 31 Januari 2013

Episode 1 - 20 (30 Januari 2013) - Sinetron Cucu Menantu mula menemui penonton pada 3 Januari 2013 setiap Isnin - Jumaat jam 6.30 petang di Astro Ria

 

Pemain:

Sinopsis:

Terlahir dari keluarga sederhana, Fahri pemuda berusia 25 tahun digambarkan sebagai sosok yang tampan dan cerdas. Sebagai seorang manajer di sebuah mal kecil, Fahri sangat menjunjung tinggi nama keluarga. Fahri memiliki kekasih bernama Vina, seorang desainer. Vina adalah gadis cantik, percaya diri, ekspresif, manja, dan sangat cuek. Meskipun sudah tiga tahun berpacaran, mereka tidak pernah mengenalkan pasangan masing-masing kepada orang tua.

Lantaran itulah Melinda, ibu Vina, mengira kalau anaknya masih belum memiliki kekasih. Melinda lantas mendesak Vina agar segera menikah. Bahkan Heru, ayah Vina, sibuk mencarikan calon suami untuk sang anak. Menyadari hal tersebut, Vina pun mendesak Fahri untuk segera menikahinya. Sayang tak seperti harapan, Fahri menolak permintaan itu karena Vina bukanlah tipe perempuan yang diinginkan oleh Nenek Sri, nenek Fahri yang sangat kolot yang selama ini selalu mengendalikan keluarga. Fahri sangsi kalau Vina bisa masuk dalam keluarga besarnya yang sangat berbeda dengan keluarga Vina. Terlebih sikap Vina yang cuek dan sembrono sudah pasti tidak akan mengena di hati keluarga Fahri.

Suatu malam, Nenek Sri bermimpi menemukan bayi dalam keranjang. Seketika itu juga, Nenek Sri mengumpulkan seluruh keluarga, yaitu Fahri dan orang tua Fahri, Darto dan Salamah, beserta Farah (adik Fahri). Rupanya, Nenek Sri yakin bahwa mimpinya itu mempunyai arti kalau keluarga besar mereka harus segera mendapatkan bayi. Nenek Sri lantas menyuruh Fahri segera menikah. Namun tak satu pun calon istri yang disodorkan yang sesuai di hati Fahri.

Sementara itu Farah yang berprofesi sebagai penulis skenario sinetron didesak oleh Denias, kakak Vina yang juga seorang asisten sutradara, untuk segera menyelesaikan skenario karena stok tayangan makin menipis. Awalnya, Farah sempat kesal dengan sikap Denias. Namun semakin sering bertemu membuat keduanya menjadi lebih dekat. Mereka tidak saling mengetahui kalau Fahri dan Vina selama ini telah menjalin cinta.

Di bagian lain, lantaran didesak terus oleh Nenek Sri, Fahri akhirnya berniat mengenalkan Vina kepada keluarganya dengan mengajak gadis itu makan malam. Sayang, ketika hendak makan malam Fahri dan Vina justru bertengkar hanya karena masalah sepele. Gara-gara pertengkaran itu, Vina meminum anggur hingga mabuk. Fahri segera mengejar Vina yang keluar dari kafe, sehingga keduanya bertengkar di jalan.

Dalam keadaan mabuk, Vina ngoceh tidak karuan. Tanpa disadari, Vina masuk ke warung makan ayam bakar milik keluarga Fahri. Melihat situasi yang kurang menguntungkan itu, Fahri mencoba menarik tangan Vina untuk keluar dari warung tersebut. Tapi yang terjadi, Vina yang mabuk malah menyuruh Salamah agar melayaninya. Darto pun menanyakan identitas gadis yang tengah mabuk kepada Fahri. Namun Fahri tidak mengakui kalau Vina adalah kekasihnya. Akhirnya, Vina yang mabuk justru membongkar rahasia kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Keesokan harinya setelah sadar dari mabuknya, Vina yang saat itu berada di rumah Fahri langsung kabur dan tidak sengaja meninggalkan ponsel miliknya. Tak lama, Salamah menemui Melinda untuk mengembalikan ponsel milik Vina, sekaligus membicarakan perihal hubungan Fahri dan Vina. Pada kesempatan itu Salamah mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap Vina yang dianggap sebagai perempuan yang tidak mempunyai sopan santun. Melinda pun marah setelah mengetahui hal tersebut karena keluarga mereka tidak sederajat. Sebaliknya, Vina bersikeras ingin menikah dengan Fahri.

Fahri dan Salamah berpikir bahwa Nenek Sri pasti tidak akan setuju apabila Fahri menikah dengan Vina, lantaran gadis itu bukanlah tipikal perempuan pilihan. Tapi yang terjadi malah di luar dugaan, Nenek Sri meminta Vina dan Fahri agar segera menikah. Meskipun Salamah keberatan, Nenek Sri tetap menjatuhkan pilihannya pada Vina dengan syarat, Vina harus tinggal bersama mereka.

Akhirnya keluarga Fahri dan keluarga Vina hanya bisa pasrah dengan keputusan tersebut. Ketika perkenalan keluarga, Denias dan Farah syok karena mereka ternyata akan menjadi calon keluarga besar. Padahal pada saat itu, benih-benih cinta sudah bersemi di antara mereka. Akhirnya Denias dan Farah pun backstreet.

Setelah resmi menjadi sepasang suami-istri, Vina dan Fahri dihadang banyak masalah. Semua itu karena pada dasarnya perbedaan yang terbentang di antara mereka memang sangat mencolok. Vina harus menghadapi aturan yang berlaku dalam keluarga Fahri yang dinilainya cukup kolot. Sementara Salamah tertekan oleh Nenek Sri yang ingin melampiaskan kemarahannya kepada Vina. Sedangkan Fahri berada dalam posisi terjepit di antara Salamah dan Vina.

Setiap kali hubungan menantu dan mertua itu membaik, muncul lagi konflik yang memisahkan mereka. Puncak perseteruan itu terjadi ketika hubungan Farah dan Denias terungkap. Salamah mengatakan bahwa Vina sudah membawa sial bagi keluarga mereka. Akhirnya, Vina memutuskan untuk keluar dari rumah keluarga Fahri. Tak lupa, Vina juga menyalahkan Denias yang sudah mengacaukan rumah tangganya. Fahri pun menjadi serba salah.

Denias yang sangat mencintai Farah lantas berbohong pada keluarganya dengan mengatakan bahwa dia sudah menghamili Farah. Apa boleh buat, keluarga akhirnya menyetujui pernikahan Denias dan Farah. Pertukaran keluarga pun terjadi, Farah masuk dalam keluarga Denias sebagai menantu Melinda dan Heru. Kesempatan itu dimanfaatkan Melinda untuk balas dendam dengan memperlakukan Farah seperti pembantu.

Di sisi lain, hubungan Vina dan Salamah pelan-pelan mulai membaik. Bahkan, Vina membantu memperjuangkan nasib Salamah yang selama ini dijajah oleh Nenek Sri. Perjuangan itu tentu saja dengan menciptakan keributan yang lain.

Pembukaan Cucu Menantu - Cari Pacar Lagi - ST12

Sinetron Cucu Menantu Episode 1 - 20

Sila klik di sini untuk mengikuti sambungan sinetron Cucu Menantu mulai Episode 1 - 20

 Sinetron Cucu Menantu Episode mulai 21

Sila klik di sini untuk mengikuti sambungan sinetron Cucu Menantu mulai Episode 21 - 30

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.mdentertainment.net/
http://id.wikipedia.org/
TheAkmal2011 Channel 
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Sinopsis Episode 41 (30 Januari 2013) - Sinetron Aliya menemui penonton di Slot Sinetron TV3 pada 21 November 2012 jam 2.00 petang setiap Isnin - Khamis

 Pemain Sinetron Aliya

Dea Annisa sebagai Aliya
Irwansyah sebagai Gilang/Galang
Billy Davidson sebagai Faris
Afifa Syahira sebagai Marina
Gege Elisa sebagai Gisha
Marchia Caroline sebagai Bu Mutia
Primus Yustisio sebagai Pak Hendry
Shandy Isabella sebagai Dita
Jihan Fahira sebagai Shinta
Restu Sinaga sebagai Wisnu
Gunawan sebagai Anjar
Natasha Dewanti sebagai Winda
Marini Burhan sebagai Laila

Lagu Tema: Menyambut Janji
Penyanyi: Letto
Cerita & Skenario: Ina Rosamaya
Sutradara: Maruli Ara & Doddy Djanas
Produser: Titin Suryani
Produksi: Verona Pictures © 2011
Tayang: Mulai 21 November 2012
Jadwal Tayang: Setiap hari Isnin - Khamis di Slot Sinetron TV3

Sinopsis Global

ALIYA adalah sosok gadis baik dan jujur yang lahir dari pernikahan Anjar dan Shinta. Sayang, kisah hidup Aliya tidaklah semanis wajahnya. Berbagai konflik selalu menghiasi perjalanan hidup Aliya, termasuk masalah keluarga dan cerita kisah cintanya yang tragis.

Gadis malang itu harus merasakan kehidupan dalam penjara, karena dituduh membunuh Gilang, kekasihnya. Aliya menganggap lika liku kehidupan itu adalah sebuah pengorbanan untuk ibundanya. Di sisi lain, karena Gilang telah tiada, Aliya menganggap tidak ada lagi laki-laki lain yang dia cintai.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aliya akhirnya mengetahui bahwa Shinta adalah ibu kandungnya? Mungkinkah Shinta akan kembali bersatu dengan Anjar? Lantas, kepada siapa Aliya akan melabuhkan cintanya? Fariz yang benar-benar mencintainya atau Galang yang mirip Gilang mantan kekasih Aliya?

Sambungan sinopsis Aliya Episode 41

 Menceritakan Aliya cuba keluar dari perigi itu tetapi tidak terdaya. Shinta, Anjar, Mutia dan Galang teruskan pencarian mereka.


Anjar memberitahu Galang tempat itu satu-satunya tempat untuk menuju ke perigi yang dikatakan Marina namun jalan itu ditutup dan mereka terpaksa berjalan kaki ke situ. Tiba-tiba Galang ternampak tanah runtuh akibat hujan lebat dan mereka cuma mengelak. Apabila Anjar terluka, Mutia mahu mereka pergi dari situ sahaja tetapi Anjar tetap mahu mencari Aliya.


Mereka tiba di perigi tersebut tetapi Aliya sepertinya tidak kelihatan di situ. Anjar mulai risau tentang keselamatan Aliya. Aliya terlalu keletihan dan dia menjadi semakin lemah. Air hampir menutupi muka Aliya.
Anjar tanya apakah benar itu tempatnya  kenapa pula Aliya tidak berada di situ. Jawab Mutia mana dia tahu kerana Marina yang kata Aliya berada di situ. Sambung Mutia lagi, Anjar juga dengar sendiri tentant hal itu. Galang mendapat tahu mereka sudah dikerjakan oleh Marina.



Dita menuangkan minyak di lantai rumahnya dan menunggu ketibaan Marina. Marina sampai di rumah Dita. Marina terjatuh akibat lantai yang licin itu. Kata Dita dia tidak sengaja menumpahkan minyak ke atas lantai itu. Marina terjatuh diikuti dengan Dita. Dita menyuruh Marina lebih berhati-hati. Marina tanya kenapa lantainya licin dan basah begitu. Dita membohongi Marina, katanya lantai itu licin kerana dia tertumpah minyak bayi tadi dan terlupa hendak lap. Dita pura-pura prihatin dengan keadaan Marina. Jawab Marina dia dalam keadaan baik-baik. Sewaktu Marina ke toilet, Dita berasa geram kerana gagal kenakan Marina tetapi dia tahu dia masih mempunyai kesempatan lagi.

Hp Marina berdering di tasnya. Dita membuka tas Marina dan mengambil hp Marina. Dita serba ingin tahu kenapa Galang menelefon Marina. Marina tanya apakah hpnya berdering. Dita pura-pura berkata bahawa dia ingin memberi hp itu pada Marina ke toilet.


Marina menjawab panggilan Galang. Galang mahu tahu di mana dia menyembunyikan Aliya. Sambung Galang lagi itu perbuatan jenayah dan Galang akan laporkan Marina ke polisi dan Marina pasti akan masuk penjara. Marina mengancam Galang kalau dia mahu tahu di mana Aliya Galang harus menjadi suaminya. Kata Marina lagi dia penat dengan semua itu. Galang tanya Marina apakah dia sakit jiwa? Jawapan Marina adalah dia memang Gila. Galang suruh Marina jangan ancam dia dan dia suruh Marina katakan saja di mana Aliya kalau tidak dia akan patahkan tulangnya. Namun Marina suruh Galang cari sendiri saja di mana Aliya setelah Galang enggan menikahinya. Marina mematikan panggilan hp tersebut.

Dita tanya ada apa dengan Marina. Jawab Marina dia cuma ada sedikit masalah dengan calon suaminya. Suara hati Dita berkata "enak aja dia panggil Galang calon suami dia". Dita berencana untuk membuat Marina kehilangan Galang buat selamanya.



Aliya yang hampir lemas terus memanggil nama "Tante Shinta". Shinta berasa seperti Aliya berada di situ lalu dia memecahkan rantai kuncinya. Aliya ternampak kasut Aliya dan Shinta nampak sebuah perigi usang di situ. Aliya menuju ke perigi tersebut. Ternyata Aliya benar-benar berada di situ. Shinta memanggil nama Aliya sambil meminta Aliya bertahan. Aliya tidak sedarkan diri dan dia tenggelam dalam air. Aliya tidak kelihatan lagi. Shinta menelefon Anjar. Kata Shinta dia telah menemui Aliya. Anjar amat bersyukur dan berasa terharu apabila mengetahui di mana Aliya di jumpai. Anjar beritahu Galang dan Mutia yang Aliya sudah ditemukan. Mutia tanya bagaimana Shinta boleh tahu di mana keberadaan Aliya.


Galang turun ke dalam dibantu oleh Anjar dan Shinta ke bawah. Galang membantu Aliya yang naik ke atas. Mutia pula cemburu apabila Shinta mendekati suaminya sewaktu membantu Galang dan Aliya naik ke atas. Anjar dan Mutia cuba sedaya yang boleh untuk membantu mereka.

 
Akhirnya Galang dan Aliya terselamat. Namun Aliya masih belum sedarkan diri lagi.

Shinta memanggil nama Aliya. Mutia tidak suka Shinta mendekati Aliya. Galang memberitahu mereka bahawa Aliya tidak bernafas. Shinta terus berdoa agar Aliya diselamatkan. Anjar dan Mutia terus minta Aliya bangun. Galang memberi bantuan pernafasan untuk membangunkan Aliya, setelah dicubanya Galang untuk kali ketiga, akhirnya Aliya sedar semula.

Mutia tanya Aliya kenapa dia selalu buat orang tua risau. Walaupun Aliya begitu ingin untuk memeluk Shinta tetapi dia harus memeluk ibunya, Mutia. Mutia berkata pada Shinta bahawa anak akan tetap mencari ibunya. Galang minta mereka menjaga Aliya sementara dia uruskan Marina. Shinta hairan kenapa nama Marina disebutkan. Galang menjelaskan pada Shinta bahawa Marina yang menyebabkan semua itu.



Mutia duduk mahu duduk di depan bersama Shinta sewaktu Shinta cuba menghidupkan enjin mobil. Galang tanya apakah Shinta lupa tutupkan lampu tadi.
Galang: Baterinya pasti habis. Mobil nggak mungkin bisa jalan.
Mutia: Bodoh banget sih kamu, Shinta.
Galang: Pak Anjar, kita harus ke mobil kita.



Anjar mengiyakan kata-kata Galang. Mereka semua turun dari mobil dan mula berjalan. Galang memapah Aliya. Tiba-tiba Aliya terjatuh dan kepalanya terhantuk batu hingga menyebabkan kepalanya terluka hingga tidak sedarkan diri. Tanpa membuang masa, Galang terus mengendong Aliya ke mobilnya. Disebabkan jalan curam yang begitu licin itu, Mutia dan Shinta  pula tergelincir dan hampir terjatuh ke dalam jurang. Anjar suruh Galang bawa Aliya ke rumah sakit terlebih dahulu sementara Anjar akan tolong Mutia dan Shinta.


Anjar minta Shinta bertahan sementara dia akan tolongnya naik ke atas semula. Tetapi Mutia  yang juga minta Anjar tolongnya kerana dia isterinya sambil tanya pada Anjar kenapa dia tolong Shinta pula. Mutia terus mengingatkan Anjar bahawa dia adalah isterinya. Mutia mahu Anjar tolong dia, katanya lagi dia dah nak mati.  Shinta suruh Anjar tolong Mutia dahulu. Setelah Mutia naik ke atas dia menawarkan diri untuk menolong Shinta. Tiba-tiba tangan Mutia terlepas dari tangan Shinta. Anjar marahkan Mutia tetapi menurut Mutia tangannya licin. Anjar menghulurkan tangannya dan disuruh Shinta pegang tangannya. Shinta sudah tidak kuat lagi namun akhirnya Shinta terselamat.

Galang menghidupkan enjin mobil dan dibawanya Aliya ke rumah sakit. Pada waktu itu Aliya sudah kehilangan banyak darah. Sewaktu Anjar mahu naik semula ke atas setelah dia membantu Mutia dan Shinta, perutnya terluka dicucuk oleh ranting tajam di situ. Kata Shinta pada Anjar biar dia saja yang bawa mobil itu memandangkan Anjar masih kesakitan akibat terluka parah di perutnya. Pada mulanya Anjar enggan katanya dia masih kuat, tetapi kata Mutia berikan saja kunci itu pada Shinta kenapa pula dengan Anjar. Anjar terpaksa menurut. Anjar mahu duduk di depan tetapi dilarang oleh Mutia. Kata Mutia pada Anjar mereka berdua duduk di belakang sahaja kerana dia juga tidak mahu duduk di depan.


Di rumah sakit, Galang minta Aliya jangan sia-siakan pengorbanan mereka. Aliya dikejarkan ke ruangan darurat. Galang ingin menemani Aliya di dalam tetapi menurut suster itu, Galang harus tunggu di luar sahaja.

Shinta minta Anjar telefon Galang dan tanya di mana mereka berada sekarang.Galang memberitahu Galang bahawa dia telah membawa Aliya ke rumah sakit Medika Dharma Bhakti.

Wisnu mencari Gisha di kamarnya tetapi Gisha tiada di situ. Wisnu menemui surat Gisha untuk Shinta. "Ma... kalau memang mama nggak butuh Gisha dan nggak perduli dengan Gisha, lebih baik Gisha pergi agar tidak jadi beban keluarga ini... Gisha" Wisnu terus menelefon Shinta dan disuruhnya Shinta pulang. Wisnu beritahu Shinta Gisha itu... tiba-tiba panggilan terputus. Wisnu berasa geram dengan sikap Shinta. Katanya... Shinta asyik memikirkan Aliya saja. Wisnu juga seperti tidak mengenali Shinta lagi.



Gisha berjalan keseorangan dalam kesedihan setelah dia pergi dari rumah. Namun dalam hati Gisha dia terus fikirkan tentang ibunya, Atikah dan merinduinya. "Meski ibu bukan ibu kandungku,  tapi aku merasa lebih tenang bersama ibu." Dana dan Ibu Puspa ternampak Gisha sewaktu dalam perjalanan. Ibu Puspa ingin Dana  melakukan sesuatu terhadap Gisha. Dana memukul Gisha hingga pengsan dan dimasukkan Gisha ke dalam but mobil mereka.

Hendri tiba-tiba terkenangkan Gisha. Hendry hairan kenapa hp Shinta tidak aktif. Apabila Hendri telefon rumah Shinta, juga tiada orang yang mengangkatnya. Hendri mulai risau apabila dia gagal menelefon Gisha juga.


Dana tanya omanya apakah hpnya berbunyi.  Tetapi bukan hp omanya yang berbunyi tetapi hp Gisha. Dana berasa ada sesuatu yang aneh. Mungkin dia rasa seperti terdengar deringan telefon.



Di rumah sakit, Anjar terus tanya pada Galang bagaimana keadaan Aliya. Kata Galang, doktor sedang merawatnya. Suster keluar dan tanya di mana orang tuanya Aliya. Anjar mengaku dia adalah ayahnya. Anjar diberitahu bahawa Aliya kehilangan banyak darah akibat gigitan lintah yang menghisap darah. Mereka diberitahu agar Aliya harus segera dimasukkan darah. Apabila Shinta menawarkan dirinya untuk mejalankan transfusi darah, kata suster itu lagi golongan darah Aliya susah didapati, golongan darahnya B negatif. Anjar mahu donor darahnya, kata Anjar golongan darah Aliya sama dengannya. Tetapi Anjar tidak dapat begitu kerana dia sedang terluka. Anjar tanya memang kenapa kalau dia terluka. Menurut suster itu Anjar tidak dapat menjalankan transfusi darah.

Suster: Kalau ibunya?
Sinetron Aliya terhenti di sini dan sambungannya dapat diikuti pada keesokan hari dalam Episode 42 waktu yang sama. Sekian sinopsis untuk kali ini.

Sinetron Aliya Episode 41 pada 30 Januari 2013

Sinetron Aliya Episode 41 Part 1

Sinetron Aliya Episode 41 Part 2

Sinetron Aliya Episode 41 Part 3

Sinetron Aliya Episode 41 Part 4-4

Terlebih dahulu saya ingin meminta maaf kerana terdapat banyak kesilapan dalam ejaan, struktur ayat dan tatabahasa sewaktu saya menulis sinopsis ini. Terima kasih kepada semua yang telah singgah di sini.

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sctv.co.id
http://www.tv3.com.my/
http://id.wikipedia.org/ 
SenCy_TVkoe:  http://www.lautanindonesia.com/
http://clorofilawards.wordpress.com
 http://pangeran229.wordpress.com/
http://niazuramaria.blogspot.com/
Channel
lynnalynn01 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)