Sinopsis Legenda MD Series "Malin Kundang"
Tayang : Rabu, 16 Januari 2013, pukul 19.00 WIB.
Malin Kundang, seorang anak janda miskin yang tinggal di Kampung Bayur yang gemar mencuri bersama seekor monyetnya (Abu) untuk sekedar mendapatkan makan.
Suatu hari Ia ketahuan mencopet seorang saudagar kaya  (Tuan Jafar). Akibat dari perbuatannya Ia di buang ke tengah hutan yang  di huni oleh ular berkepala 10. 
Malin yang saat itu sedang bertarung melawan ular berkepala 10 seakan mendapat kekuatan ajaib. Ia berhasil menaklukkan ular berkepala 10. Di gua yang gelap tanpa penerangan Malin dan Abu kedinginan, dan tanpa sadar kakinya menyenggol sebuah lampu yang langsung menyala menerangi Gua.
Ia menggosok – gosok lampu dengan kedua tangannya yang menggigil dan tepat gosokan yang ketiga cahaya dalam lampu menyala semakin terang dan seorang jin Raksasa muncul di hadapan Malin. Jin berkata, Ia bisa mengabulkan semua permintaan Malin.
Ibu Malin teriak meminta Malin mengurungkan niatnya sambil menangis namun Malin tidak mempedulikannya. Saudagar Salim pemilik kapal yang jahat dan tidak kenal belas kasihan langsung menyuruh para awak kapal untuk membuang Malin di tengah lautan yang terdapat banyak ikan hiunya.
Salah seorang warga melihat Malin dan langsung memberikan laporan pada Ibunda Malin yang spontan sembuh dari sakitnya dan menghampiri Malin. Malin bertemu ibunya.
Tapi  sayang Malin gengsi mengakui itu ibunya. Ia menghardik dan mengusir Ibu  yang sakit hati. Malin memerintahkan para pengawalnya untuk membawa Ibu  Pergi. Ibunya di dorong dan Jatuh. Malin yang saat itu sedang bertarung melawan ular berkepala 10 seakan mendapat kekuatan ajaib. Ia berhasil menaklukkan ular berkepala 10. Di gua yang gelap tanpa penerangan Malin dan Abu kedinginan, dan tanpa sadar kakinya menyenggol sebuah lampu yang langsung menyala menerangi Gua.
Ia menggosok – gosok lampu dengan kedua tangannya yang menggigil dan tepat gosokan yang ketiga cahaya dalam lampu menyala semakin terang dan seorang jin Raksasa muncul di hadapan Malin. Jin berkata, Ia bisa mengabulkan semua permintaan Malin.
Ibu Malin teriak meminta Malin mengurungkan niatnya sambil menangis namun Malin tidak mempedulikannya. Saudagar Salim pemilik kapal yang jahat dan tidak kenal belas kasihan langsung menyuruh para awak kapal untuk membuang Malin di tengah lautan yang terdapat banyak ikan hiunya.
Salah seorang warga melihat Malin dan langsung memberikan laporan pada Ibunda Malin yang spontan sembuh dari sakitnya dan menghampiri Malin. Malin bertemu ibunya.
Sementara Ibu mengambil lampu wasiat milik Malin yang jatuh di tepi dermaga dan membawanya pulang. Malamnya sambil mendekap lampu wasiat milik Malin Ibu menangis, meratapi anaknya yang telah begitu menyakitkan hatinya.
Ibu yang sedang menangis pilu terkejut melihat seorang Jin raksasa yang tiba–tiba muncul di hadapannya. Begitu mendengar kalimat sakit hati Ibu yang mengutuk Malin menjadi Batu, Jin langsung mewujudkan keinginan ibu.
Di tengah lautan, kapal Malin di terpa badai dan akhirnya karam di tepi lautan. Tidak ada satu pun yang selamat dalam kejadian naas itu, termasuk Malin yang menjadi batu di tepi dermaga. Batu itu konon selalu menangis setiap malam menyesali perbuatannya.
Sinopsis Global 
Malin Kundang, ketahuan mencopet seorang  saudagar kaya (Tuan Jafar). Akibat dari perbuatannya Ia di buang ke  tengah hutan yang di huni oleh ular berkepala 10. Malin Kundang  terdesak, ketakutan dan merengek minta pertolongan namun tidak ada satu  orang pun yang mau menolongnya. 
Sementara itu Ibu sedih mendengar  kabar anaknya di buang ke tengah hutan oleh Tuan Jafar, tengah malam ia  sholat malam dan dengan khusuk ia berdoa untuk keselamatan Malin. Doanya  langsung di dengar Tuhan, Sebuah sinar terang tembus ke atas langit –  langit kamarnya, lalu terbang ke angkasa menuju tempat Malin  berada. Malin yang saat itu sedang bertarung melawan ular berkepala 10  seakan mendapat kekuatan ajaib. Dengan bantuan cahaya yang merupakan  perwakilan dari doa ibu, Ia berhasil menyilaukan mata ular dan  menaklukkannya. 
Setelah itu Malin minta ijin untuk  pergi ke kota mencari peruntungan. Di tengah jalan, Malin melihat  rombongan kereta kuda mewah milik seorang saudagar kota yang hendak  membawa barang-barang dagangan mewah ke kota. Melihat itu timbul niatan  di hati Malin untuk ikut rombongan kereta kuda itu ke kota dan mencari  peruntungan. Tapi sialnya Malin ketahuan, dan tertangkap. Saudagar Salim  yang tidak kenal belas kasihan langsung menyuruh para anak buahnya  untuk membuang Malin di tengah-tengah perjalanan. 
Malin pun terlunta-lunta. Saat itu, dia melihat seorang Yasmin yang di kejar binatang Buas. Malin menyelamatkannya.
Yasmin ternyata anak seorang Raja.  Keluarganya sangat berterimakasih sekali pada Malin. Malin yang mengaku –  ngaku sebagai yatim piatu dan tidak punya sanak keluarga. Dan dia di  perbolehkan tinggal di istana tersebut.
Malin semakin mabuk kepayang. Setelah  di perbolehkan tinggal di istana, Malin ingin menjadi Raja yang  menguasai Istana. Kebetulan, Raja memiliki seorang Putra Mahkota yang  cacat. Malin berusaha untuk merebut kedudukan Putra Mahkota, dan ia  berpura-pura mencintai Putri Yasmin dan menikahi agar keinginannya untuk  menjadi Raja terwujud. Setelah itu, dia berencana untuk menyingkirkan  Pangeran Ali (Kakak Putri Yasmin). 
Suatu Hari Malin mengajak Kakak Putri  Yasmin berburu ke tengah Hutan. Sesampainya di Hutan, Malin  meninggalkannya. Malin memberitahu kalo Pangeran Ali di makan binatang  Buas. Raja berduka karena kehilangan Putra Mahkotanya. Dan meresmikan  Malin sebagai pengganti Pangeran Ali. Dan setelah itu, Raja meninggal  Dunia, karena di racun oleh Malin Kundang.
Sementara itu di kampung, ibu Malin  yang tua renta setiap hari selalu duduk termenung di tepi dermaga  menanti kapal besar bersandar dan membawa Malin anaknya semata wayang  pulang ke kampung. Namun Malin tidak kunjung pulang. 
Suatu hari, Ibu menemukan Pangeran Ali  yang terluka parah di tengah Hutan. Ibu yang merasa kasihan lalu  membawa pangeran Ali ke rumahnya dan merawatnya hingga sembuh. Pangeran  Ali menganggap Ibu Malin seperti ibunya sendiri. Ketika Pangeran Ali  sembuh, malah Ibu yang jatuh sakit sehingga Pangeran Ali merasa berat  untuk kembali ke kerajaannya. Ali berjanji pada Ibu Malin untuk  menemukan anaknya. Ali saat itu tidak tahu kalau anak yang di cari oleh  Ibu, adalah Malin. Orang yang telah mengkhianatinya. 
Suatu hari, rombongan kerajaan  mengadakan kunjungan ke kampung Malin. Malin yang saat itu sudah resmi  menjadi raja. Dia mengenakan kereta kuda mewah serta berada dalam  pengawalan ketat. Di sana malin membalas dendam pada saudagar Salim dan  Saudagar Jafar yang pernah membuangnya di hutan.
Salah seorang warga melihat Malin dan  langsung memberikan laporan pada Ibunda Malin yang spontan sembuh dari  sakitnya dan menghampiri Malin. 
Malin bertemu ibunya. Tapi sayang  malin gengsi mengakui itu ibunya. Ia menghardik dan mengusir Ibu yang  sakit hati. Suasana jadi ricuh, ibu menarik – narik baju Malin, Malin  memerintahkan para pengawalnya untuk membawa Ibu Pergi. Ibu di dorong  dan Jatuh. Pangeran Ali melihat itu semua, ia merasa geram dengan  perlakuan dan sikap Malin terhadap ibunya
Ibu menangis, meratapi anaknya yang  telah begitu menyakitkan hatinya. Ali mendengar dan mengajak Ibu untuk  perhi ke Istana Malin. 
Malin terkejut dengan kedatangan Ali  dan Ibunya ke Istana. Malin tetap tidak mau menerima Ibunya dan meminta  pengawal untuk mebjebloskan Ali ke penjara, saat itulah ibu Malin  bersumpah mengutuk Malin menjadi Batu. Seketika, Istana Malin di terpa  badai. Tidak ada satu pun yang selamat dalam kejadian naas itu, termasuk  Malin yang menjadi batu di depan Istananya. Batu itu konon selalu  menangis setiap malam menyesali perbuatanya. Putri Yasmin terpana  melihat itu, Namun Pangeran Ali muncul bersama Ibu dan menjelaskan kisah  si Malin Kundang yang Durhaka pada ibunya. Ibu pun tinggal di istana  dan bahagia selamanya. 
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.mdentertainment.net/
http://www.mnctv.com/
dan semua pihak atas maklumat dan gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar