Jumat, 18 Januari 2013

Sinopsis Episode 34 (17 Januari 2013) - Sinetron Aliya menemui penonton di Slot Sinetron TV3 pada 21 November 2012 jam 2.00 petang setiap Isnin - Khamis

 Pemain Sinetron Aliya

Dea Annisa sebagai Aliya
Irwansyah sebagai Gilang/Galang
Billy Davidson sebagai Faris
Afifa Syahira sebagai Marina
Gege Elisa sebagai Gisha
Shandy Isabella sebagai
Jihan Fahira sebagai Shinta
Restu Sinaga sebagai Wisnu
Gunawan sebagai Anjar
Shandy Ishabella sebagai Dita
Natasha Dewanti sebagai Winda
Marini Burhan sebagai Laila

Lagu Tema: Menyambut Janji
Penyanyi: Letto
Cerita & Skenario: Ina Rosamaya
Sutradara: Maruli Ara & Doddy Djanas
Produser: Titin Suryani
Produksi: Verona Pictures © 2011
Tayang: Mulai 21 November 2012
Jadwal Tayang: Setiap hari Isnin - Khamis di Slot Sinetron TV3

Sinopsis Global

ALIYA adalah sosok gadis baik dan jujur yang lahir dari pernikahan Anjar dan Shinta. Sayang, kisah hidup Aliya tidaklah semanis wajahnya. Berbagai konflik selalu menghiasi perjalanan hidup Aliya, termasuk masalah keluarga dan cerita kisah cintanya yang tragis.

Gadis malang itu harus merasakan kehidupan dalam penjara, karena dituduh membunuh Gilang, kekasihnya. Aliya menganggap lika liku kehidupan itu adalah sebuah pengorbanan untuk ibundanya. Di sisi lain, karena Gilang telah tiada, Aliya menganggap tidak ada lagi laki-laki lain yang dia cintai.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aliya akhirnya mengetahui bahwa Shinta adalah ibu kandungnya? Mungkinkah Shinta akan kembali bersatu dengan Anjar? Lantas, kepada siapa Aliya akan melabuhkan cintanya? Fariz yang benar-benar mencintainya atau Galang yang mirip Gilang mantan kekasih Aliya?

Sambungan sinopsis sinetron Aliya mulai Episode 34 pada 17 Januari 2013


Episode hari ini sambung menceritakan tentang Shinta masih terkenang dengan apa yang Atikah katakan padanya tentang Gisha.
Suara hati Shinta: Pantas saja selalu saja ada yang kurang antara aku dan Gisha. Ternyata dia bukan anakku. Gisha bukan putri kandungku. 

Tiba-tiba Gisha memeluk Shinta dari belakang. Gisha mengucapkan terima kasih pada Shinta kerana telah menjadi seorang ibu yang baik.
Gisha: Gisha memang sedih kehilangan ibu. Tapi Gisha udah iklas, ma karana sekarang Gisha masih punya mama yang sayang sama Gisha. Gisha janji akan jadi anak yang tegar dan berbakti sama mama. Mama juga satu-satunya yang Gisha punya. Mama jangan tinggalin Gisha ya. Mama janji, ya!
Shinta: Ya, Gisha. Mama janji.
Gisha: Gisha sayang sama mama. 

Shinta masih bingung bagaimana hendak memberitahu Gisha bahawa dia bukan anak kandungnya. Tetapi Gisha adalah anaknya Hendri.


Anjar menatap foto dia bersama Shinta.
Suara hati Anjar: Siapa sebenarnya kamu, anak dan di mana kamu sekarang? Papa dan mama begitu ingin sekali bertemu dengan kamu. 
Mutia muncul dari belakang dan dia ternampak Anjar memegang foto itu. 
Suara hati Mutia: Kurang ajar. Ternyata dia masih saja menyimpan foto itu.
Mutia: Lihat foto siapa, kamu?
Anjar terkejut melihat Mutia tiba-tiba muncul dari belakangnya hingga menyebabkan foto itu tercicir dari tangannya lalu terjatuh ke atas lantai.


Sambil Anjar mengeringkan air matanya, dia memberitahu Mutia bahawa kemungkinan Mutia tersilap lihat. Mutia tanya Anjar sekali lagi apakah benar dia tidak melihat foto siapa-siapa dan apabila Anjar mengiakan pertanyaan Mutia, Mutia memberi amaran pada Anjar untuk awas sekiranya dia bohong.


Pada malam itu juga Mutia mengeledah laci meja Anjar untuk mencari foto tadi.  Dengan perasaan benci Mutia mengambil foto tersebut dan menuju ke arah kamar Wisnu dan Shinta. Mutia mengintip ke jendela kamar mereka.  Dengan senyuman sinis dia meletakkan foto Anjar bersama Shinta ke atas telefon. Shinta terjaga dan dia terkejut apabila dia nampak foto itu. Jeritannya didengar oleh Wisnu.



Wisnu juga ikut terjaga. Wisnu tanya apakah Shinta mendapat mimpi buruk. Sudah pasti Shinta tidak dapat memberitahu perkara sebenarnya pada suaminya jadi dia mngiakan pertanyaan Wisnu.
Shinta: Iya, mas... aku mimpi buruk lagi.
Setelah  Wisnu masuk ke kamar mandi, Shinta tertanya-tanya siapa yang telah meletak foto itu di situ. Shinta pasti itu adalah angkara Mutia. Shinta terus menegur Mutia di dapur tentang foto tersebut.

Shinta: Apa maksudnya, Mutia? Supaya suami saya lihat? Iya?
Mutia: Tepat sekali Ibu Shinta. Bagus kan fotonya? Saya sampai ngiri lihatnya. Mesra sekali.
Shinta tanya apakah Mutia sedar yang kejadian tersebut telah berlaku 18 tahun yang lalu. Sudah lama sekali.
Shinta: Saya itu sudah punya keluarga. Sudah punya suami.  Saya cinta sama suami saya. Saya nggak ada apa-apa hubungan lagi sama Anjar. Kamu ngerti nggak sih?
Shinta tanya Mutia sampai kapan dia mahu terus berdendam.


Wisnu tanya Shinta dan Mutia kenapa pagi-pagi sudah ribut begitu. Mutia pula beri alasan bahawa sudah dua hari dia tidak membersihakan kamar mandi jadi Ibu Shinta memarahinya. Mutia mohon agar dia tidak dipecat. Wisnu suruh Mutia jangan khawatir tentang hal itu karena dia tidak akan memecatnya. Wisnu minta Shinta hantar dia ke depan karena dia mahu berangkat ke kantor. Mutia mengambil kembali foto itu.
Shinta pada dirinya: Mutia dah benar-benar keterlaluan. Fotonya diambil lagi. Belum Shinta habis berfikir dia menerima sms daripada Marina.

Sms itu berbunyi: Selamat pagi tante. Hari ini aku harap Tante Shinta gak sibuk yah. Karna aku ingin ketemu sama Tante Shinta. Aku tunggu Jam 10.00 di Blue Resto. *Marina*  Shinta hairan kenapa Marina ingin menemuinya. Apa yang Marina mahu?

Marina dan Shinta bertemu di Blue Resto sebagaimana yang dikehendaki oleh Marina. Marina mahu berterus terang saja dengan Shinta. Katanya dia mahu Shinta bertanggung jawab Shinta atas pernikahannya dengan Galang yang telah dibatalkan disebabkan Shinta. Shinta tanya apakah Marina salah makan ubat atau apa. Pernikahan Marina gagal kerana Marina hamil bukan kerana dia.
Marina: Terserah tante mau omong apa. Yang paling penting, aku mau pernikahan aku sama Galang segera dilaksanakan lagi. Aku nggak peduli tante mau pakai cara apa.. pokoknya yang paling penting aku bisa nikah sama Galang. 

Shinta: Marina, aku sudah capek hadapi sikap kamu.
Shinta tanya Marina apakah niat Marina sebenarnya. Sambung Shinta lagi Marina fikir dia itu siapa bisa perintah-perintah dia.
Marina: Aku memang bukan siapa-siapa tante. Tapi aku punya sesuatu yang bisa membuat tante menilai siapa aku sebenarnya.
Marina mengeluarkan pita rakaman dan ditunjukkan pada Shinta. Bukan itu saja dia juga memiliki bukti kalau Shinta pernah menikah dengan Anjar dan memiliki foto Shinta dengan Anjar.



Marina mengancam akan memberikan bukti itu pada Wisnu, jika Shinta tidak mau membuat Galang menikahinya. Shinta tanya Marina dapat dari mana foto itu. Kata Marina itu tidak penting. Shinta ambil hp Marina namun menurut Marina dia masih mempunyai semua copy yang ada di situ. Shinta tanya apa Marina mahukan sebenarnya. Jawab Marina pula, mahunya udah jelas, dia mahu nikah sama Galang.
Marina memberi Shinta satu minggu untuk memikirkan bagaimana untuk Marina bisa dekat sama Galang.

Dia pasti Shinta nggak mahu foto dia bersama supir yang murahan itu sampai ke Wisnu. Begitulah ancaman Marina pada Shinta. Setelah itu dengan sombongnya Marina meninggalkan Shinta sendirian. Shinta bingung apa yang harus dia lakukan.


Babak yang lain: Shinta pulang ke rumah tidak bermaya. Shinta keletihan menghadapi semua masalah yang sedang dihadapinya.  Shinta terkenang semula tentang pita rakaman dan foto yang ditunjukkan oleh Marina sebentar tadi. Shinta terus fikirkan cobaan apa yang akan diberikan karena satu masalah selesai muncul lagi masalah yang lain.

Mutia melihat Shinta dari belakang tanpa disedari Shinta. Katanya dalam hati, "ternyata perempuan itu udah pulang kebetulan sekali di rumah nggak ada siapa-siapa".
Shinta mendapati tiada makanan yang telah disediakan Mutia. Shinta hampir memanggil Mutia untuk menyiapkan makanan untuknya tetapi setelah Shinta fikir dengan lebih dalam lagi, lebih baik Shinta masak sendiri daripada diracuni.
Suara hati Mutia: Bagus ini sesuai dengan rencana saya. 




Mutia menggunakan pisau membuat gas bocor dan menjebak Shinta. Kemudian Mutia mengunci pintu sewaktu Shinta ingin memasak, sehingga Shinta tidak bisa keluar. Shinta meminta Mutia untuk membuka pintu tersebut tetapi Mutia tidak menghiraukan Shinta dan tidak lama setelah itu Shinta pengsan akibat terhidu gas berlebihan.

Wisnu baru pulang dari kantor dan dia terhidu bau gas dari arah dapur. Wisnu dengan panik mengetuk pintu dapur dengan kuat tetapi tiada sebarang jawapan. Wisnu ternampak Shinta yang telah pengsan di lantai. Wisnu terus menggunakan kerusi yang berdekatan dan memecahkan gelas jendela dan memanjat ke dalam untuk menolong Shinta. Wisnu menghubungi Gisha dan tanya di mana dia berada. Gisha bilang dia baru habis nyekar dari makam ibunya.

Wisnu: Kamu ke sana lagi? Gisha, kamu tau nggak mama kamu itu lagi pingsan di dapur karna keracunan tabung gas.
Wisnu marahkan Gisha yang tidak berada di situ untuk bantu mamanya. Wisnu terus tanya Gisha apakah Gisha anak Shinta atau bukan. Wisnu suruh Gisha segera pulang. Gisha terus pulang ke rumah setelah mendengar Wisnu beritahunya mamanya pengsan.


Shinta sadar, kata Wisnu dia cemas sekali lihat Shinta pengsan di dapur tadi lalu Wisnu bertanya kenapa Shinta bisa terkunci di dapur. Shinta bilang ia mau masak tapi tiba – tiba mencium bau gas yang bocor gitu dan tidak bisa keluar karena pintunya terkunci. Gisha yakin ada orang yang sengaja mencelakakan Shinta.


Gisha mendatangi Mutia dan yakin kalau Mutia yang mencelakakan Shinta. Mutia tidak mengaku dan bilang Gisha tidak bisa menuduhnya tanpa bukti.
Gisha: Ibu yang lakukan itu, kan?
Mutia: Apa?
Gisha: Jangan pura-pura tak tahu. Ibu yang sebabkan mama hidukan gas di dapur.  Dasar perempuan gila.
Mutia: Kamu punya bukti? Jangan sebarangan tuduh.
Gisha: Mungkin mama nggak bisa melawan ibu tapi saya bisa. Liat saja nanti.  Aku nggak bakal biarin ibu sakiti mamaku. Liat..
Gisha beredar dari situ setelah memberi amaran pada Mutia


Babak seterusnya:  Sandra sedang menyiapkan sarapan. Sandra terus memberitahu Galang yang kemarin dia ketemu sama papa Galang, terus dia minta sama papanya Galang untuk mempekerjakan Galang di hotelnya. Kata Sandra dia mahu Galang masuk ke perusahaan Wisnu agar bisa sukses. Galang bilang dia sudah bilang sama mamanya yang dia nggak mau bekerja di perusahaan Wisnu dan untuk sekarang dia pun sudah sukses. Tetapi menurut Sandra sukses apanya. Apakah sukses yang dipandang rendah oleh keluarga mantan Galang itu.

Galang tanya kenapa mamanya mahu bahas tentang dia lagi.
Sandra: Biar kamu sadar dan kamu ngerti.
Saat itu dia harus membangunkan dan Galang harus sukses.Galang beritahu mamanya dia akan buktikan pada mamanya dia akan sukses tapi tanpa bantuan papanya dan Galang mohon sama mamanya jangan bahas lagi perempuan itu di depannya.

Babak yang lain: Aliya mahu minta maaf pada Faris kalau sikapnya telah menyakiti hati Faris. Kata Aliya dia mempunyai rahsia namun dia nggak bisa beritahu Faris rahsia tersebut. Aliya mengucapkan terima kasih pada Faris kerana telah membantunya kemarin dan Aliya juga yakin Marina tidak mengandungkan anaknya Gilang. Secara jujur kata Aliya beberapa hari ini hatinya sakit kerana telah bersikap begitu pada Faris.



Akhirnya Faris dan Aliya berteman semula. Sambung Faris, dia pernah bilang kalau dia nggak akan membiarkan Aliya menangis.
Faris: Aku kan dah bilang  aku gak akan tega lihat kamu nangis dan sebagai sahabat aku gak akan biarin kamu nangis.
Faris dan Aliya menatap wajah antara satu sama lain dengan senyuman ikhlas.




Galang mahu pergi setelah dia nampak Aliya bersama Faris karena dia cemburu. Namun Aliya sempat menghalang Galang daripada pergi. Galang jelaskan pada Aliya dia nggak suka melihat keadaan seperti itu.

Dita (mantan Galang, buat pertama kalinya dia muncul dalam "Aliya" dan karakter ini akan terus muncul dalam hidlup Galang. Namun sapphireblu tidak tahu untuk berapa episode) Galang sampai dan dia terus memeluk Galang dengan berpakaian pengantin. Galang tanya kenapa dia berada di situ. Kata Dita pada Galang dia kabur dari pernikahannya. Itu semua karna dia sayang banget sama Galang. Aliya memandang ke arah Galang tanpa berkata apa-apa.


Suara hati Aliya: Oh, jadi ini pacar Galang.
Galang pada Dita: Hubungan kita udah berakhir. Kamu tau itu kan?
Dita: Gak Galang. Hubungan kita belum berakhir. Kamu ingat kita berpisah itu bukan karna kita gak saling mencintai lagi tapi karna orang tua aku gak suka sama hubungan kita. Dan sekarang kamu liatkan aku udah lari dari pernikahan aku. Ini semua gara-gara aku menyadari kalau aku sangat-sangat mencintai kamu. Dan aku pengen ujudkan impian kita. Impian yang tertunda iaitu menikah. 


Dita tanya siapa Aliya. Apakah dia pelayan Galang. Galang tegur Dita kenapa dia begitu kasar sama Aliya. Jawab Dita apakah salahnya cuma bertanya. Dita juga hairan dari tadi dia asyik dengar perbualan mereka berdua. Kalau Aliya adalah pelayan Galang dia seharusnya bekerja dan bukan tetap berada di situ.

Aliya yang sudah tidak tahan dengan sikap Dita terus berkata: "Maaf deh, kalau ganggu". Lalu Aliya terus beredar dari situ. Galang ingin mengejar Aliya namun Dita menghalang Galang dan ditanya Dita kenapa dengan Galang pake ngejar-ngejar dia.

Galang: Aku gak suka kamu kasar sama dia.
Dita: Okey, okey kalau kamu gak suka aku minta maaf. Tapi kamu mau bantuin aku kan?
Galang: Bantuin apa?
Dita: Bantuin aku untuk cari tempat tinggal untuk sementara.
Galang dan Dita naik semula ke mobil yang dibawa Dita sebentar tadi. Dita tanya ke mana mereka hendak pergi, jawab Galang dia mahu bawa Dita pulang.

Galang: Aku yakin orang tua kamu sangat khawatir banget sama kamu sekarang.
Namun Dita enggan kerana dia mahu selalu berada dekat Galang. Galang mohon pada Dita jangan keras kepala. Sekiranya Dita tetap berada di situ, masalah tidak akan selesai.
Dita: Aku nggak ada masalah kok. Masalah aku kalau aku jauh-jauh dari kamu itu baru namanya masalah.




Dita cuba menghalang Galang dari meneruskan perjalanan mereka dan mereka hampir kecelakaan.Galang memarahi Dita yang telah keterlaluan.
Dita: Kamu yang keterlaluan. Aku kan dah bilang aku nggak mau.Tapi kenapa mesti maksa.
Galang: Kamu tau nggak. Perbuatan kamu ini bisa bunuh kita berdua. Kamu itu memang nggak berubah. Selalu pikirin kamu sendiri. Kalau kamu mau bunuh diri, bunuh dirilah sendiri.
Galang turun dari mobil, Dita cuba mengejar Galang.
Dita: Galang, jangan pergi. Galang...

Dita terus menjerit nama Galang. Dita berasa geram apabila Galang tidak kembali padanya dan terus pergi begitu saja.

Sinopsis Penghujung Episode 34: Gisha mengucapkan terima kasih pada Wisnu dan Shinta kerana telah menghantarnya ke rumah arwah ibunya, Atikah. Gisha minta kebenaran daripada Wisnu dan Shinta untuk beres-bereskan barangan ibunya sendirian. Shinta mengizinkan Gisha buat begitu.

Gisha mengucapkan terima kasih pada mereka. Gisha kemudiannya turun dari mobil dan masuk ke rumah itu sendirian sementara Shinta dan Wisnu tunggu di mobil.


Wisnu kata pada Shinta bahawa kasihan Gisha tetapi suara hati Shinta berkata karena dia nggak tahu hal yang sebenarnya. Kalau dia tahu dia kehilangan ibu kandungnya dia pasti berasa sangat bersalah karena tidak merawat ibu kandungnya di saat-saat akhir.




Sambil berlinangan air mata, Gisha mengemaskan semua pakaian dan barang ibunya. Di mobil, Shinta serba salah sama ada dia ceritakan tentang Gisha atau tidak ke Mas Wisnu karena Shinta nggak mahu semakin banyak menyimpan rahsia sama Mas Wisnu. Tetapi di suatu sudut yang lain, Shinta risau bagaimana kalau sekiranya setelah Wisnu mendapat tahu tentang hal Gisha, apakah Wisnu akan membenci Gisha. Wisnu tanya apa yang sedang difikirkan Shinta. Shinta hampir memberitahu Wisnu tentang Gisha tetapi tiba-tiba sewaktu Gisha mengemaskan barang-barang ibunya, bekalan elektrik terputus.


Gisha cuba menyalakan pelita untuk menerangi kamar itu tetapi Gisha terjatuh akibat lantai yang licin itu. Pelita itu jatuh ke arah pakaian tersebut dan terbakar.

 
Api semakin marak. Gisha panik.Shinta menyedari hal itu dan memberitahu Wisnu tentang api yang dilihatnya. Walaupun api semakin marak, Gisha tidak menghiraukannya dan terus mengemaskan pakaian dan barang ibunya itu.


Wisnu suruh Shinta tunggu di mobil sementara dia masuk ke dalam rumah itu untuk memberi Gisha bantuan. Gisha enggan keluar dari rumah itu walaupun Wisnu mintanya untuk selamatkan dirinya.


Wisnu cuba memaksa Gisha untuk keluar dari situ namun Gisha tetap berdegil. Tangan Wisnu ditimpa kayu besar dari atas, Gisha menolong Wisnu dan mereka sempat keluar dari situ. Shinta yang masih berada di luar menjerit sekuat hatinya meminta tolong. Jiran tetangga yang berdekatan tolong memadamkan api tersebut.

Wisnu di masukkan ke rumah sakit. Gisha rasa bersalah dan minta maaf pada Wisnu.
Gisha: Maafin Gisha ya pa. Gara-gara Gisha papa jadi kaya gini.
Wisnu: Nggak apa-apa sayang. Kamu usah rasa bersalah.
Gisha: Memang salah Gisha, pa. Saya minta maaf, pa. 
Wisnu: Gisha, kamu juga berjasa buat papa. Kalau bukan karna kamu, luka papa mungkin lebih parah.
Shinta: Gisha, boleh nggak mama omong sama papa sebentar berdua?
Gisha mengiakan permintaan Shinta. 


Shinta: Maafin aku ya.. mas, kamu jadi begini.
Wisnu: Wajarlah aku tolong Gisha, Shinta... Gisha itu kan anak kamu. Anak kamu kan anak aku juga.
Shinta terkenang semula kata-kata Atikah sebelum dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tempoh hari. "Sebenarnya Gisha bukannya anak Ibu Shinta".
Shinta menutup mukanya dengan kedua belah tangan. Begitu sukar untuknya menjelaskan pada Wisnu perkara yang sebenar tetapi dia mengambil keputusan untuk melakukannya juga.


Wisnu: Kamu kenapa, Shinta?
Shinta: Mas, ada yang harus aku bicarakan sama kamu, mas. Gisha...
Wisnu: Gisha itu kenapa, Shinta?
Shinta: Gisha bukan anak kandungku, mas. 
Wisnu seakan tidak percaya dengan apa yang baru dijelaskan Shinta.

Wisnu: Maksud kamu apa, Shinta?
Shinta: Sesaat sebelum Ibu Atikah meninggal, dia bilang sama aku kalau Gisha itu bukan anak kandungku, mas.
Wisnu: Jadi selama ini Ibu Atikah bohong. Gisha tau soal ini?

Episode hari ini berhenti di sini apabila tema sinetron Aliya mula berkumandang. Bagaimanakah reaksinya Gisha apabila dia mendapat tahu bahawa dia bukan anak kandung Shinta atau apakah Shinta dan Wisnu akan terus menyimpan rahsia itu daripada Gisha. Sama-samalah kita tunggu episode-episode seterusnya Semuanya pasti akan terjawab nanti. Terus bersama sapphireblu untuk mengikuti kisah selanjutnya dalam sinetron Aliya,satu-satunya sinetron favorit sapphireblu buat masa ini, pada minggu depan, mulai 21 Januari 2013.

Sinetron Aliya Episode 34 pada 17 Januari 2013

Sinetron Aliya Episode 34 Part 1

Sinetron Aliya Episode 34 Part 2

Sinetron Aliya Episode 34 Part 3

Sinetron Aliya Episode 34 Part 4-4

Terlebih dahulu saya ingin meminta maaf kerana terdapat banyak kesilapan dalam ejaan, struktur ayat dan tatabahasa sewaktu saya menulis sinopsis ini. Terima kasih kepada semua yang telah singgah di sini.

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sctv.co.id
http://www.tv3.com.my/
http://id.wikipedia.org/ 
SenCy_TVkoe:  http://www.lautanindonesia.com/
http://clorofilawards.wordpress.com
 http://pangeran229.wordpress.com/
http://niazuramaria.blogspot.com/
Channel
lynnalynn01 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar