Senin, 18 Maret 2013

Episode 67 (18 Mac 2013) - Sinetron Aliya menemui penonton di Slot Sinetron TV3 pada 21 November 2012 jam 2.00 petang setiap Isnin - Khamis

 Pemain Sinetron Aliya

Dea Annisa sebagai Aliya
Irwansyah sebagai Gilang/Galang
Billy Davidson sebagai Faris
Afifa Syahira sebagai Marina
Gege Elisa sebagai Gisha
Marchia Caroline sebagai Bu Mutia
Primus Yustisio sebagai Pak Hendry
Shandy Isabella sebagai Dita
Jihan Fahira sebagai Shinta
Restu Sinaga sebagai Wisnu
Gunawan sebagai Anjar
Natasha Dewanti sebagai Winda
Marini Burhan sebagai Laila

Lagu Tema: Menyambut Janji
Penyanyi: Letto
Cerita & Skenario: Ina Rosamaya
Sutradara: Maruli Ara & Doddy Djanas
Produser: Titin Suryani
Produksi: Verona Pictures © 2011
Tayang: Mulai 21 November 2012
Jadwal Tayang: Setiap hari Isnin - Khamis di Slot Sinetron TV3

Sinopsis Global

ALIYA adalah sosok gadis baik dan jujur yang lahir dari pernikahan Anjar dan Shinta. Sayang, kisah hidup Aliya tidaklah semanis wajahnya. Berbagai konflik selalu menghiasi perjalanan hidup Aliya, termasuk masalah keluarga dan cerita kisah cintanya yang tragis.

Gadis malang itu harus merasakan kehidupan dalam penjara, karena dituduh membunuh Gilang, kekasihnya. Aliya menganggap lika liku kehidupan itu adalah sebuah pengorbanan untuk ibundanya. Di sisi lain, karena Gilang telah tiada, Aliya menganggap tidak ada lagi laki-laki lain yang dia cintai.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aliya akhirnya mengetahui bahwa Shinta adalah ibu kandungnya? Mungkinkah Shinta akan kembali bersatu dengan Anjar? Lantas, kepada siapa Aliya akan melabuhkan cintanya? Fariz yang benar-benar mencintainya atau Galang yang mirip Gilang mantan kekasih Aliya?

Sinetron Aliya Episode 66 pada 14 Mac 2013

Sinetron Aliya Episode 66 Part 1

Sinetron Aliya Episode 66 Part 2

Sinetron Aliya Episode 66 Part 3

Sinetron Aliya Episode 66 Part 4-4

Sambungan sinopsis ringkas Aliya penghujung Episode 66 sebelum menuju ke Episode 67

Hp Shinta berdering. Shinta menjawab panggilan Aliya. Aliya mengucapkan terima kasih pada Shinta kerana telah membeli kerusi roda baru buatnya.
Aliya: Maaf, Aliya ganggu nggak?
Shinta: Aliya, apa khabar sayang? Ada apa nak?
Aliya: Aliya mau mengucapin terima kasih sama Tante Shinta karna tante udah beliin kerusi roda baru buat Aliya.
Shinta: Sama-sama sayang. 
Shinta: Aku juga ikut senang kalo kerusi roda itu berguna buat kamu. 
Aliya: Iya, tante.Kalo gitu Aliya tutup ya telefonnya.

Aliya memandang ke arah kerusi roda itu sambil tersenyum. Mutia masuk ke kamar Aliya lalu memberitahu Aliya bahawa dia tidak mampu untuk membeli kerusi roda mahal untuk Aliya.


Kata Mutia lagi dia cuma mampu beli Aliya topang ketiak ini saja.Namun Aliya yang akan membuat keputusan sama ada mahu menggunakan topang ketiak itu atau kerusi baru yang dibeli oleh Shinta. Apakah pilihan Aliya? Topang ketiak yang dibeli mamanya atau kerusi baru daripada Tante Shinta. Aliya serba salah.


Babak seterusnya menceritakan Gisha sedang menunggu seseorang. Siapakah jejaka itu? Apakah dia itu Ruben? Ruben tiba dari belakang Gisha sambil menutup matanya.  Pada mulanya Ruben fikirkan Gisha tidak jadi datang. Tetapi menurut Gisha, dia pasti datang kerana Ruben yang mengajak dia pergi. Gisha tanya apa yang mereka mahu lakukan.


Ruben memberi sejambak bunga buat Gisha. Gisha terharu. Ruben tanya pada Gisha apakah Gisha tahu apa ertinya kalau Gisha terima bunga daripada Ruben. Ruben memberi jawapan pada Gisha bahawa ertinya mereka sekarang sedang berpacaran. Lagu latar tema Aliya berkumandang setelah Ruben lafazkan itu. Ruben memegang tangan Gisha.

Ruben: Gisha, aku suka sama kamu. Aku suka sama kamu dari pertama kali aku ketemu sama kamu, Gisha.Cuma ada satu wanita yang bisa bikin aku lupa sama Dita. Itu kamu. Aku harap hubungan kita ini serius. Aku bukan cuma mau jadi pacar kamu dorang. Aku mau jadi suami kamu. Aku serius, Gisha. Secepatnya aku bakal mau langsung nikahin kamu. Nanti pas kamu pulang ke rumah, kamu tanya sama papa mama kamu. Kapan aku bisa ke rumah kamu, dan langsung melamar kamu sama keluarga aku. 



Ruben mencium dahi Gisha. Lidah Gisha kelu untu berkata kerana berasa terlalu terharu dengan semua yang baru dilafazkan oleh Ruben. Namun...suara hati Ruben berkata: saya sangat serius dengan pernikahan kita. Tapi nanti di hari pernikahan kita, aku bakal tinggalin kamu sama persis apa yang Dita lakuin sama aku karna meninggalin aku di acara pernikahanmu karna dia tergila-gila sama kakak tiri kamu, Galang.


Di rumah, Shinta memanggil Gisha. Shinta dapat melihat dari raut wajah Gisha, dia pasti mahu memberitahunya sesuatu yang menggembirakan. Gisha memberitahu mamanya bahawa dia baru dilamar oleh Ruben.
Gisha: Dan.. dia bilang dia mau omong sama mama untuk...


Belum sempat Gisha meneruskan kata-katanya, tiba-tiba Shinta rebah ke lantai lalu pengsan. Gisha panik dan memanggil-manggil mamanya. Gisha meminta pertolongan papanya. Wisnu terus menuju ke arah Shinta dengan perasaan bimbang. Wisnu menggendong Shinta ke dalam kamar. Wisnu menyuruh Gisha membuat teh hangat manis sama minyak angin.


Wisnu duduk di samping Shinta. Shinta sedar semula dari pengsan dan dia memberitahu Wisnu dia berasa pening. Apabila Wisnu mahu membawa Shinta ke doktor, Shinta enggan.
Wisnu: Tapi muka kamu pucat begini, Shinta..
Shinta: Aku istirahat aja, aku mau tidur.
Wisnu tidak dapat berbuat apa-apa dan cuma dapat menuruti kehendak isterinya itu. Sewaktu Wisnu keluar dari kamar, dia menerima panggilan telefon daripada Sandra. Sandra mahu tahu jam berapa dia harus ketemu di kantor pengacara.
Sandra: Kebetulan Marina dan Galang dah bisa keluar dari rumah sakit besok.
Namun menurut Wisnu nggak bisa besok. Sandra tanya apakah dia sibuk.

Wisnu: Bukan, bukan itu. Shinta lagi sakit.
Sambil Sandra mengeluh dia memberitahu Wisnu bahawa Shinta memang pandai memilih waktu yang tepat untuk hal-hal sebegitu. Wisnu cuba menasihati Sandra jangan berfikiran begitu kerana siapa yang ingin sakit. Sandra tanya pada Wisnu, apakah Shinta sakit apa. Wisnu tidak pasti apa yang dia dapat jelaskan pada Sandra adalah kepala Shinta berasa pening dan mukanya kelihatan pucat.
Sandra: Oh, sakit kanker otak kali Wisnu. Banyak pikiran yang enggak-enggak tu.
Wisnu: Sandra!! kamu jangan sebarangan kalo omong. 

Dengan nada suara yang marah, kata Wisnu pada Sandra dia akan menghubungi Sandra lagi besok tentang pertemuan di kantor pengacara. Dia ingin menjaga Shinta.

Wisnu mematikan panggilan telefon. Kata Sandra pada dirinya kenapa pula Wisnu marah-marah.. Bersambung pada 18 Mac 2013 dalam Episode 67.

Sinetron Aliya Episode 67 pada 18 Mac 2013

Sinetron Aliya Episode 67 Part 1

Sinetron Aliya Episode 67 Part 2

Sinetron Aliya Episode 67 Part 3

Sinetron Aliya Episode 67 Part 4-4

Terlebih dahulu saya ingin meminta maaf kerana terdapat banyak kesilapan dalam ejaan, struktur ayat dan tatabahasa sewaktu saya menulis sinopsis ini. Terima kasih kepada semua yang telah singgah di sini.

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sctv.co.id
http://www.tv3.com.my/
http://id.wikipedia.org/ 
SenCy_TVkoe:  http://www.lautanindonesia.com/
http://clorofilawards.wordpress.com
 http://pangeran229.wordpress.com/
http://niazuramaria.blogspot.com/
lynnalynn01 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar