Sinopsis dan video klip Drama Asia (Korea)- The Great Queen Seon Deok Episode 33/ Synopsis and video clips of The Great Queen Seon Deok of Episode 33
Title: Queen Seon Duk
(선덕여왕)
Format: Drama
historical drama
Starring:
Yowon Lee
Hyeonjeong Ko
Yejin Park
Taewoong Uhm
Country of origin South Korea South Korea
No. of episodes 62
Synopsis
Deokman (later known as Queen Seon Deok) was born as a twin but was abandoned as a baby. She was later brought back to the Silla palace, where she joined forces with her twin sister Princess Cheonmyeng to oppose Mi-shil, who wanted to seize power. Mi-shil devised sinister plans to have the two Silla princesses exiled from the kingdom, and in a secretive battle, Princess Chonmyong was assassinated by Mi-shil. However, Princess Deokman shrewdly enlisted the help of General Kim Yusin and eliminated her archenemy Mi-shil. She became the first female ruler of the Silla kingdom.
***********************************************************************
Video clips of OST The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕) - 아이유(IU) - 바람꽃 Wind Flower
***********************************************************************
Cast
- Lee Yo Won as Deokman/Queen Seondeok
- Nam Ji Hyun as young Deokman
- Ko Hyeon-jeong as Lady Misil
- UEE as young Lady Misil
- Park Ye-Jin as Princess Cheonmyeong
- Shin Se Kyung as young Princess Cheonmyeong
- Uhm Tae Woong as Kim Yushin
- Lee Hyun Woo as young Kim Yushin
- Kim Nam Gil as Bidam
- Park Ji Bin as young Bidam
- Yu Seung-ho as Kim Chunchu
- Lee Seung-hyo as Alcheon
Extended Cast
- Jo Min Ki as King Jinpyeong (Deokman's Father)
- Baek Jong Min as young Jinpyeong
- Kang San as child Jinpyeong
- Baek Jong Min as young Jinpyeong
- Yoon Yoo Sun as Lady Maya (Deokman's Mother, Kim Jinpyeong's wife)
- Park Soo Jin as young Lady Maya
- Seo Young Hee as So Hwa
SinopsisDrama Asia (Korea)- The Great Queen Seon Deok Episode 33
Tayang: 25-Dec-2009 16:30 WIB
Setelah batas waktu tiga hari habis, para hwarang kembali berkumpul dan Munno (Jung Ho-bin) mengulangi pertanyaannya mengenai makna ketiga dari nama Shilla. Melihat semuanya terdiam, Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan penuh kemenangan menyebut kalau ronde tersebut berakhir imbang.
Tiba-tiba Yushin (Uhm Tae-woong) angkat bicara dengan dengan terperinci menjelaskan makna ketiga Shilla. Mata Munno langsung berbinar-binar, namun ia harus menahan kecewa ketika Yushin menyebut belum bisa menjelaskan artinya secara detil. Dengan suara mantap, Munno menetapkan Yushin sebagai pemenang ronde kedua.
Mishil tidak mudah dibohongi, ia sadar kalau Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Yushin sudah tahu apa arti makna ketiga nama Shilla. Ketika berdiskusi dengan Munno, Putri Deokman dengan tepat mampu menebak alasan kenapa sang penasehat menentangnya menjadi pemimpin Shilla : sebagai wanita, Putri Deokman dianggap tidak akan mampu memenuhi cita-cita pendiri Shilla.
Keinginan untuk memenuhi para pendahulu Shilla juga dirasakan oleh Yushin. Saat berdiskusi dengan ayahnya Kim Seohyeon (Ju Sung-mo), Yushin menyebut bahwa untuk memenuhi cita-cita tersebut, keinginan bangsa Gaya untuk menjadikannya sebagai raja harus dilepas demi mengejar cita-cita yang lebih besar : mempersatukan tiga kerajaan.
Perdebatan antara Putri Deokman dan Munno makin sengit, apalagi ketika sang penasehat secara tersirat menyatakan bahwa secara kemampuan, Mishil lebih pantas jadi pemimpin. Namun dengan mantap Putri Deokman menyebut bahwa Mishil sama sekali tidak pantas, karena ia tidak pernah punya cita-cita untuk memenuhi impian para pendahulu Shilla.
Mendengar ucapan Putri Deokman, ingatan Bidam (Kim Nam-gil) langsung melayang ke masa lalu, dimana Munno telah menyiapkan peta geografi Goguryeo dan Baekje. Namun, sebuah kejadian membuat peta tersebut sempat jatuh ke tangan kelompok penjahat, dan pada akhirnya mengubah hubungan Munno dan Bidam selamanya.
Untuk memastikan kalau peta geografi yang pernah diperjuangkan mati-matian masih ada ditempatnya, Bidam mengunjungi biara empat peta tersebut disimpan. Tidak sengaja menemukan sebuah surat bertuliskan nama Hyeonjong, Bidam terkejut saat tahu tanggal kelahiran Hyeonjong sama persis dengannya.
Mishil kembali melakukan langkah yang mengejutkan, ia mengunjungi Yushin yang tengah berlatih keras sambil menyatakan harapannya supaya sang hwarang berusaha keras memenangkan duel melawan Bojong (Baek Do-bin) yang notabene adalah putranya sendiri.
Demi menyelidiki asal-usulnya, Bidam meminta ijin pada Putri Deokman untuk masuk ke perpustakaan istana. Aksinya terlihat oleh Seolwon (Jun Noh-min), yang terkejut saat tahu apa yang telah dibaca pria itu. Saat berjalan keluar, Bidam berpapasan dengan Mishil.
Pembicaraan antara keduanya tidak bisa dihindari, wajah Mishil sempat berubah saat Bidam menceritakan kalau Munno pernah mengatakan dirinya mirip dengan wanita itu. Sebelum berpisah, Mishil memberikan satu nasehat kecil, yang membuatnya merasa semakin ada ikatan dengan Bidam.
Begitu sampai ke kediamannya, Bidam dimarahi habis-habisan oleh Munno karena lancang membuka-buka peta Tiga Kerajaan. Tidak tahan lagi mendapat perlakuan tidak adil, Bidam mencurahkan isi hatinya yang merasa diacuhkan Munno sejak tragedi dimana dirinya yang masih kecil membantai para perampok yang sempat mencuri peta Tiga Kerajaan.
Kejadian tersebut membuat Bidam semakin terluka, ia menemui Putri Deokman sambil berjanji bakal membuat Yushin sebagai pungwolju alias kepala divisi hwarang. Untuk itu, Bidam nekat mendatangi balai pertemuan dan didepan semua orang menyebut ingin bergabung di ronde ketiga kompetisi yang ditetapkan Munno : duel antara para hwarang.
***********************************************************************
Sinopsis Drama Asia (Korea)The Great Queen Seon Deok Episode 33
Tayang: 25-Dec-2009 16:30 WIB
Setelah batas waktu tiga hari habis, para hwarang kembali berkumpul dan Munno (Jung Ho-bin) mengulangi pertanyaannya mengenai makna ketiga dari nama Shilla. Melihat semuanya terdiam, Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan penuh kemenangan menyebut kalau ronde tersebut berakhir imbang.
Tiba-tiba Yushin (Uhm Tae-woong) angkat bicara dengan dengan terperinci menjelaskan makna ketiga Shilla. Mata Munno langsung berbinar-binar, namun ia harus menahan kecewa ketika Yushin menyebut belum bisa menjelaskan artinya secara detil. Dengan suara mantap, Munno menetapkan Yushin sebagai pemenang ronde kedua.
Mishil tidak mudah dibohongi, ia sadar kalau Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Yushin sudah tahu apa arti makna ketiga nama Shilla. Ketika berdiskusi dengan Munno, Putri Deokman dengan tepat mampu menebak alasan kenapa sang penasehat menentangnya menjadi pemimpin Shilla : sebagai wanita, Putri Deokman dianggap tidak akan mampu memenuhi cita-cita pendiri Shilla.
Keinginan untuk memenuhi para pendahulu Shilla juga dirasakan oleh Yushin. Saat berdiskusi dengan ayahnya Kim Seohyeon (Ju Sung-mo), Yushin menyebut bahwa untuk memenuhi cita-cita tersebut, keinginan bangsa Gaya untuk menjadikannya sebagai raja harus dilepas demi mengejar cita-cita yang lebih besar : mempersatukan tiga kerajaan.
Perdebatan antara Putri Deokman dan Munno makin sengit, apalagi ketika sang penasehat secara tersirat menyatakan bahwa secara kemampuan, Mishil lebih pantas jadi pemimpin. Namun dengan mantap Putri Deokman menyebut bahwa Mishil sama sekali tidak pantas, karena ia tidak pernah punya cita-cita untuk memenuhi impian para pendahulu Shilla.
Mendengar ucapan Putri Deokman, ingatan Bidam (Kim Nam-gil) langsung melayang ke masa lalu, dimana Munno telah menyiapkan peta geografi Goguryeo dan Baekje. Namun, sebuah kejadian membuat peta tersebut sempat jatuh ke tangan kelompok penjahat, dan pada akhirnya mengubah hubungan Munno dan Bidam selamanya.
Untuk memastikan kalau peta geografi yang pernah diperjuangkan mati-matian masih ada ditempatnya, Bidam mengunjungi biara empat peta tersebut disimpan. Tidak sengaja menemukan sebuah surat bertuliskan nama Hyeonjong, Bidam terkejut saat tahu tanggal kelahiran Hyeonjong sama persis dengannya.
Mishil kembali melakukan langkah yang mengejutkan, ia mengunjungi Yushin yang tengah berlatih keras sambil menyatakan harapannya supaya sang hwarang berusaha keras memenangkan duel melawan Bojong (Baek Do-bin) yang notabene adalah putranya sendiri.
Demi menyelidiki asal-usulnya, Bidam meminta ijin pada Putri Deokman untuk masuk ke perpustakaan istana. Aksinya terlihat oleh Seolwon (Jun Noh-min), yang terkejut saat tahu apa yang telah dibaca pria itu. Saat berjalan keluar, Bidam berpapasan dengan Mishil.
Pembicaraan antara keduanya tidak bisa dihindari, wajah Mishil sempat berubah saat Bidam menceritakan kalau Munno pernah mengatakan dirinya mirip dengan wanita itu. Sebelum berpisah, Mishil memberikan satu nasehat kecil, yang membuatnya merasa semakin ada ikatan dengan Bidam.
Begitu sampai ke kediamannya, Bidam dimarahi habis-habisan oleh Munno karena lancang membuka-buka peta Tiga Kerajaan. Tidak tahan lagi mendapat perlakuan tidak adil, Bidam mencurahkan isi hatinya yang merasa diacuhkan Munno sejak tragedi dimana dirinya yang masih kecil membantai para perampok yang sempat mencuri peta Tiga Kerajaan.
Kejadian tersebut membuat Bidam semakin terluka, ia menemui Putri Deokman sambil berjanji bakal membuat Yushin sebagai pungwolju alias kepala divisi hwarang. Untuk itu, Bidam nekat mendatangi balai pertemuan dan didepan semua orang menyebut ingin bergabung di ronde ketiga kompetisi yang ditetapkan Munno : duel antara para hwarang.
***********************************************************************
Sinopsis The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33
Kemudian Deok Man melihat 4 kaligrafi :
Deok (kebajikan/berbudi tinggi), Eop (enterprise/perusahaan/negri), Il Shin (Era baru), Mang Ra (mengembangkan), Sa Bang (4 penjuru mata angin/ujung dunia).
Deok Man menyimpulkan membawa era baru untuk negara yang berbudi tinggi agar berkembang ke 4 penjuru mata angin di seluruh dunia.
Kemudian mereka tahu bahwa kata Silla diambil dari kalimat Shin (baru) dalam Deok Eop Il Shin, sedang la (jaringan) dari Mang Ra Sa Bang. Kim Yu Shin berkata jadi ini pasti maksud dari arti ke 3 Silla. Deok Man berpikir apa kalimat ini benar berarti Silla. Kemudian Kim Yu Shin menemukan kaligrafi di belati: Sam Han Il artinya 3 negara.
Deok Man kaget dengan pewahyuan ini, berarti menyatukan 3 negara Silla, Baekje, dan Goguryeo dibawah Silla. Itulah arti Silla yang ke-3.
Tiba saatnya mereka menjawab pertanyaan Moon Noh. Seok Bum berkata mereka hanya menemukan 2 arti yang sudah diketahui semua orang. Im Jong juga menjawab sama. Moon Noh membuka kesempatan untuk semua orang. Apa ada yang tahu arti yang ke-3. Deok Man melihat ekspresi Mi Shil.
Mi Shil melihat tidak ada jawaban lagi dan berkata bahwa untuk babak ini tidak ada pemenangnya. Saat Moon Noh akan mengumumkan, Kim Yu shin membaca kalimat Deok Eop Il Shin, Mang Ra Sa Bang. Deok Man melihat ekspresi Mi Shil saat Yu Shin menyatakan kalimat itu dan terlihat Mi Shil tercekat dan itu membuktikan bahwa mereka benar. Itu arti ke-3 dan Mi shil tahu. Kim yu Shin berkata Shin dan la dalam kalimat itu yang membentuk Silla.
Moon Noh berkata itu adalah jawaban yang benar, lalu apa artinya. Kim Yu Shin berkata untuk membawa era baru dari negara kesatuan yang besar yang berkembang dari 4 penjuru bumi di dunia. Lalu Moon Noh bertanya pada Yu Shin arti lebih dalamnya. Kim Yu Shin terlihat ragu2. Moon Noh mendesak agar Kim Yu Shin memberikan jawaban. Kim Yu Shin menahan kebenarannya mengenai rencana penyatuan dan berkata bahwa kalimat itu benar berarti seperti yang tertulis. Tidak ada maksud lainnya. Moon Noh terlihat kecewa dan Deok Man melihat Mi shil yang pucat.
Moon Noh biarpun sedikit kecewa dapat menerima penjelasan Yu Shin dan berkata bahwa dalam Bi Jae yang lalu2, para Hwa Rang melakukan duel dan pertempuran untuk menghormati dan mengingat rencana Raja Jinheung yang sebenarnya dibalik pendirian Hwa Rang, dan itu sudah dilupakan, jadi Moon Noh memutuskan untuk mengajukan pertanyaan itu dalam Bi Jae kali ini. Sudah takdir dan keberuntungan kalau Kim Yu shin menemukan arti yang sebenarnya dari Silla. Moon Noh mengumumkan bahwa babak ke III akan diadakan 10 hari lagi, biarlah arti Hwa Rang tersimpan dalam hati dan jiwa mereka. Moon Noh menyatakan Kim Yu Shin sebagai pemenangnya.
Joo Bang dkk resimen Yonghwa punya kesempatan untuk membalas nangdo lain. Dia bahkan minta salah satu nangdo yang bernama San Tan untuk mengubah namanya menjadi Chon Dak (orang desa yg bodoh) karena mereka tidak mengerti arti ke-3. Bagaimanapun mereka berdebat, Kim Yu Shin yang memenangkan babak II.
Sekarang posisi satu sama. Para nangdo saling mengejek dan ada yang berkata Yu Shin tidak tahu apa2 tentang pertempuran, ia hanya tahu memukuli batu dsb. Go Do bertanya pada Sam Tak apa ia kelebihan sensor yang rasanya asam. Sam Tak tdk mengerti dan Joo Bang mengoloknya. Mereka saling mengolok. Sampai Deok Man muncul.
Joo Bang melihatnya dan menemui Deok Man. Joo Bang berkata ia senang sekali Kim yu Shin menang babak ini. Deok Man tidak menggunakan kalimat resmi saat berbicara dengan Joo Bang. So Hwa berpikir tidak pantas berbicara seperti itu. Joo Bang berkata tidak apa2 karena mereka sudah dekat. Lalu Joo Bang mengalihkan perhatian pada So Hwa dan senang melihat So Hwa sudah dapat berbicara dan ternyata So Hwa sangat cantik. Deok Man tersenyum saat Joo Bang membuat So Hwa tersipu-sipu. So Hwa melihat Joo Bang dan Joo Bang berdebar mendengar suara So Hwa dan resimen Yonghwa yang lain menjadi heran melihat Joo Bang karena bertingkah aneh.
Ha jong kecewa dengan hasil babak II. Mi Saeng heran melihat ekspresi Moon Noh sepertinya ia benar2 tidak tahu arti ke-3. Mi Saeng berkata, Moon Noh itu orang jujur dan tidak mungkin langsung mengarahkan niatnya jika ia ingin Kim Yu Shin menang dalam Bi Jae ini. Bukan karakter Moon Noh. Se Jong berkata apa Moon noh benar2 berniat menemukan arti ketiga dari Silla. Mi Shil berpendapat sebaliknya, Kim Yu Shin dan Putri Deok Man sekarang sudah tahu artinya. Mi Saeng bertanya jika mereka tahu mengapa mereka tidak mengatakannya. Mi Shil mengingatkan mereka bahkan jika keduanya tahu artinya, mereka tidak akan mampu mengatakan jawabannya. Ha jong berkata Bi Jae benar2 kompleks.
Mi Shil berpikir, apa Moon Noh mencoba mengatakan sesuatu pada Deok Man atau dia mencoba berkata bahwa Deok Man tidak memenuhi syarat untuk ambisi itu dan apa maksud Moon Noh dengan pertanyaannya itu.
Deok Man menemui Moon Noh. Moon Noh menanyakan maksud kedatangannya. Deok Man datang dan berkonsultasi masalah kalimat itu. Moon Noh terdiam. Kim Seo Hyeon heran saat Yu Shin tahu kalimat itu. Mengapa Yu Shin tidak mengatakan artinya. Yu Shin berkata ia tidak berhak mengatakannya.
Deok Man menghadapi keberatan Moon Noh atas pengangkatannya sebagai Ratu Silla mungkin saja ia mampu melaksanakan ambisi besar itu sebagai Penguasa. Moon Noh berkata ini bukan masalah gender, Moon Noh minta maaf ia percaya wanita juga mampu memegang kekuasaan dengan baik, Mi Shil contohnya. (Tirza: woman power..rocks!). Kemudian Deok Man bertanya lalu apa alasannya.
Moon Noh berkata mereka sekarang mendiskusikan mengenai ambisi besar dan mengapa Deok Man mengacu pada keuntungan pribadinya.
Deok Man berkata saat Raja Jinheung menemui ajalnya, ambisi ini telah membuat Raja Jinheung sangat prihatin atas masa depan dari negrinya, sehingga ia berkeringat dingin dan gemetar karena negrinya akan musnah dan lenyap karena lemah dan tidak berdaya dan ia takut negri ini akan lenyap dari sejarah. Itu yang dirasakan Raja Jinheung sebelum kematiannya. Deok Man berkata Mi Shil tidak akan mengorbankan keuntungan pribadinya dan mempertaruhkan semuanya untuk ambisi besar ini demi kemajuan Silla karena ambisi ini sangat mustahil. Ini karena ia tidak memiliki darah Seonggol yang akan memaksanya untuk mengambil tantangan itu. Deok Man berkata ia benar2 Seonggol dan jika itu tidak ada artinya untuk Moon Noh, paling tidak ini adalah batu loncatan untuknya agar dapat mencapai visi yang Moon Noh maksudkan.
Deok Man berkata bahwa Moon Noh perlu mempertimbangkan apa yang akan ia lakukan untuk masa depan bangsanya. Apakah Moon Noh ingin otoritas kerajaan yang besar atau diserahkan pada para bangsawan yang akan menentukan masa depan negri ini. Moon Noh mengiyakan tentu saja di tangan Otoritas kerajaan tapi bukan Ratu. Sementara itu, Kim Yu Shin berkata pada orang tuanya bahwa mereka harus menjadi cakar naga. Kim Seo Hyeon bertanya apa mereka harus ditentukan jalannya, seperti yang dilakukan Raja Guhae (penguasa terakhir Geumgwan Gaya, Raja ke-10 Daegaya. Raja Guhae adalah kakek buyut Kim Yu Shin).
Kim yu Shin berkata mereka harus mengerti mengenai bangsawan Silla dan semua keluarga Silla yang lain sehingga mereka dapat mengalahkan mereka dengan kesabaran dan ketahanan. Mereka harus berhasil mencapai takhta Silla dan menurunkan ambisi mereka, sebagai hasilnya mereka akan mendapat banyak. Putri Man Myeong mengingatkan Yu Shin, bahwa sementara Yu Shin melayani Putri Deok Man ia memiliki kesempatan untuk menjadi menantu Raja, dia akan memiliki akses menduduki takhta. Kim Yu Shin berkata itu tidak akan terjadi. Bagaimana seseorang keturunan Gaya akan dapat duduk di takhta Silla. Kemudian semua bangsawan Silla akan mendukung Mi Shil dan akan memberontak dan mereka dapat memicu perang antara Gaya dan Silla. Kim Yu Shin berkata pada ayahnya, mereka harus mempertaruhkan hidupnya, dia akan bersedia menerima segalanya dengan semua resikonya tapi ia tidak memiliki alasan untuk menggunakan rakyat Gaya sebagai taruhannya. satu2nya solusi adalah mereka berdiri disisi Putri Deok Man dan mendukungnya untuk menduduki takhta. Ini satu-satunya cara agar rakyat Gaya dapat bertahan di Silla.
Kim Yu Shin berkata bahwa takhta Silla tidak akan pernah menjadi miliknya, tapi mereka dapat menjadi tokoh penyatuan Silla. Kim Yu Shin ingin mengambil peran penting dalam penyatuan Silla biarpun ia tidak akan hidup untuk melihat apa yang telah ia capai.
Debat antara Deok Man dan Moon Noh masih berlanjut.
Moon Noh bertanya mengapa Deok Man percaya bahwa wanita bisa menjadi penguasa tapi mengapa belum ada wanita yang berkuasa sebelumnya.(Tirza: ada loh..Ratu Izebel dari Babel, terus Cleopatra, Ratu Sheba dari Selatan...haha, Moon Noh blom lahir sih..). Moon Noh bertanya mengapa Deok Man percaya bahwa Raja Nulji (Raja ke-19 Silla) membuat perintah bahwa takhta hanya untuk keturunan pria. Ini untuk menghindari lebih banyak konflik politik. Karena jika wanita yang menjadi Ratu, maka akan ada perebutan diantara bangsawan untuk menjadi Pangeran Pendamping Ratu.
Moon Noh memberi contoh, saat Deok Man membangun Cheomseongdae dengan tujuan untuk meneliti bintang, rakyat datang untuk meminta berkat, mereka berharap keinginannya terkabul. Seperti meminta anak lelaki. Moon Noh bertanya apa Deok Man berharap orang2 ini mau menerima penguasa wanita. Deok Man berharap dapat mencapai ambisi besar tapi akan memecah sentimen publik dan memecah mereka apa ia merasa ambisi ini dapat tercapai.
Moon Noh berkata saat ini, mereka sudah memiliki ahli strategi wanita yang belum pernah ada, yaitu Mi Shil, ia adalah kandidat untuk mencapai ambisi itu. Deok Man berkata Mi Shil tidak akan pernah dapat mencapainya, Moon Noh bertanya mengapa, apa karena ia bukan Seonggol. Bukan itu, karena Mi shil tidak memiliki ambisi itu. Mi Shil mungkin berkualitas sebagai penguasa tapi ia tidak pernah terinspirasi atas takhta dan itulah mengapa ia tidak akan pernah bisa menjadi penguasa. Mereka yang memiliki ambisi akan mencoba untuk melakukan segalanya demi tercapainya ambisi itu tidak peduli apa yang akan terjadi dan akan mencari cara untuk melakukannya.
Deok Man berkata ia akan membuat kemarahan yang ada dalam dirinya menjadi kekuatan untuknya. Kemarahannya akan dapat menenangkan orang2 yang ditekan Mi Shil. Kedua, dengan darah Seonggolnya, ia akan dapat mengendalikan bangsawan. Moon Noh bertanya yang ketiga apa? Yang ketiga adalah Moon Noh sendiri. Deok Man berterima kasih pada 2 pertanyaan Moon Noh dan berkata ia sudah menemukan jalannya dan akan meneruskan perjalanannya. Moon Noh bertanya apa itu mungkin.
Deok Man berkata meskipun itu adalah ambisi yang tidak masuk akal tapi dia akan membuat ambisi itu sebagai mimpi Silla untuk dicapai. Ia akan mengubah semua mitos dan legenda yang tidak bisa dibandingkan dengan ambisi ini. Moon Noh bertanya dengan apa. Deok Man menjawab dengan harapan. Moon noh kaget dengan jawabannya. Deok Man berkata, apa kau orang Silla, pejuang atau bahkan Hwa Rang, pasti ada sesuatu yang membakar hatimu untuk suatu resolusi bahwa tidak ada yang dapat memusnahkannya.
Deok Man berkata biarpun Moon Noh berkata dia tidak mungkin bisa mencapainya, Deok Man akan membuat ambisi besar Silla menjadi sebuah harapan. Kim Yu shin berkata mereka harus percaya bahwa nantinya mereka akan menyatukan 3 kerajaan menjadi satu, ini satu-satunya cara untuk membawa keselamatan bagi rakyatnya Gaya, untuk Deok Man dan negeri Silla. Kim Seo Hyeon mengangguk setuju.
Deok Man berkata pada Moon Noh, bahwa penyatuan tiga kerajaan adalah harapan untuknya, para bangsawan, dan rakyat. Harapan atas tanah yang luas yang akan membuat kehidupan menjadi lebih baik dan cerah dan kelimpahan atas tanah yang bersatu. Deok Man bertanya apakah itu benar arti dari Deok Eop Il Shin, Mang Ra Sa Bang. Kim Yu Shin berkata pada dirinya, dia harus menjadi Pungwolju dengan cara apapun.
Joo Bang sedang bercanda dengan Go Do saat ia melihat So Hwa diluar kediaman Moon Noh. Go Do bertanya mengapa Joo Bang tidak menemuinya, Joo Bang hanya bergumam, So Hwa terlihat lebih cantik sekarang. Dae Pung mengingatkan, So Hwa adalah pengasuh Putri Deok Man. Go Do aneh melihat reaksi Joo Bang, ia tidak pernah melihat Joo Bang spt ini. (Tirza: that's call: love struck..). Joo Bang memberanikan diri dan mendekati So Hwa dan ragu2 berbicara. So Hwa berpikir Joo bang ingin bertemu Deok Man. Saat Joo Bang mencoba berbicara dengan So Hwa, Chil Sook datang dan mendekati So Hwa, tiba2 terlihat seperti cinta segitiga.
So Hwa bertanya apa maksud kedatangan Chil Sook. Chil Sook berkata ia akan mendiskusikan masalah Bi Jae dengan Moon Noh. So Hwa berkata saat ini Moon Noh sedang bersama Deok Man. Moon noh mengerti dan Deok Man meninggalkan kediamannya. Deok Man melihat Chil Sook. So Hwa dapat merasa bahwa situasinya menjadi tegang dan berkata apa Deok Man ingin kembali ke kediamannya. Deok Man berkata ia akan ke kuil Putri Cheon Myeong. Deok Man hanya melirik sedikit pada Chil Sook saat melewatinya. So Hwa berbalik dan menatap seseorang. Joo Bang berpikir So Hwa melihatnya, tapi sebenarnya ia melihat Chil Sook. Joo bang heran dengan pandangan Chil Sook pada So Hwa.
Deok Man menghadap lukisan Putri Cheon Myeong, berdoa untuk kakaknya yang benar dirindukannya dan meminta dukungan kakaknya apa ia dapat menyelesaikan tugasnya dan akan membuatnya terjadi dan akhirnya dapat menyatukan ketiga negara. Sementara itu Bi Dam memikirkan pertanyaan mengenai penyatuan 3 negara dan sadar ini adalah yang sudah dipersiapkan Moon Noh selama ini.
Bi Dam ingat saat ia masih muda dan bertanya apa yang sedang mereka persiapkan dengan pergi ke wilayah beresiko seperti Goguryeo dan bahkan ke Baekje. Moon Noh berkata sekarang belum saatnya untuk menyatakan diri dan ia melakukan ini semua sebagai persiapan untuk Bi Dam dan dia hanya perlu menunggu saat itu tiba. Bi Dam muda tidak dapat mengerti maksud gurunya. Moon Noh berkata Bi Dam harus terus berlatih dengan pelajaran bela dirinya dan Moon Noh tidak akan membuatnya menjadi sia-sia. Bi Dam berkata ini semua untuknya, Moon Noh mengiyakan. Bi Dam bertanya apa buku itu miliknya juga, Moon Noh mengiyakan. Moon Noh minta Bi Dam mempelajari buku Wi Ryeong Gong Pyeon (15 kata2 bijak Kong Hu Cu pada Raja Gao Yun atau wei Ling Gong, Raja yang jahat)
Bi Dam mempelajari buku itu dan Moon Noh bertanya apa artinya. Kemudian Bi Dam kecil menunggu Moon Noh di tempat minum. Wanita penjaga disana berkata Moon Noh belum datang. Kemudian Bi Dam akan kebelakang. Wanita itu bertanya jika Bi Dam mau kebelakang mengapa membawa bungkusan, Bi Dam berkata bungkusan ini berisi barang yang sangat berharga untuknya. Beberapa orang mendengarnya dan ingin mencuri bungkusan Bi Dam. Bi Dam kecil berusaha mempertahankan barangnya tapi kalah.
Saat Moon Noh datang, pemilik kedai minum menceritakan kejadian itu dan ia berkata Bi Dam mencari orang2 yang sudah mengambil barangnya. Moon Noh berkata bagaimana wanita itu dapat memberikan tempat orang2 itu pada Bi Dam. Wanita itu berkata Bi Dam akan menukarnya dengan makanan jadi ia berpikir mereka tidak akan melukai Bi Dam. Moon noh berkata apa orang2 itu akan menerimanya begitu saja, hanya dengan makanan. Moon Noh bertanya dimana persembunyian mereka.
Moon Noh mencari Bi Dam dan sampai ke sebuah gua. Ia melihat orang2 terbaring dan meraung sekarat. Ia melihat Bi Dam kecil terbaring pingsan. Moon Noh membawa Bi Dam keluar dan bertanya apa ia baik2 saja. Bi Dam kecil mulai sadar dan berkata ia sudah membunuh mereka semua. Moon Noh kaget apalagi saat Bi Dam berkata ia menaruh racun Chu Do dalam makanan mereka dan meracuni mereka semua.
Bi Dam kecil berkata bahwa Moon Noh berkata tidak seorangpun boleh melihat barang ini. Moon Noh benar2 shock dan bertanya apa Bi Dam meracuni mereka dengan racun. Bi Dam berkata mereka menyerangnya dan memukulinya lalu mencuri barangnya dan mereka tidak boleh melihat isinya jadi mereka harus dibunuh. Bi Dam berkata saat ia memberikan makanan dan mereka menyantapnya dengan cepat tanpa curiga dan tidak tahu makanan itu beracun. Moon Noh melihat ke dalam gua dan pemandangannya seperti pembantaian besar2an. Isi bungkusan itu adalah peta dan topografi wilayah 3 kerajaan. Bi Dam kecil melihat buku itu dan tertawa.
Kembali ke masa kini, Bi Dam pergi ke kuil Deok Il Sa dan menemui bhiksu. Bi Dam berkata gurunya memintanya mengambil buku dari kuil ini. Bhiksu ragu2 karena Moon Noh tidak akan mengijinkan orang masuk ke kamar itu. Bi Dam beralasan gurunya sibuk dengan urusan negara di istana dan tidak bebas keluar. Bi Dam menambahkan bahwa gurunya ingin memberikan buku itu pada Raja Jinpyeong dan Bi Dam dikirim untuk mengambilnya. Bhiksu itu memikirkan sejenak, kemudian mengijinkan Bi Dam masuk.
Bi Dam masuk ke kamar, dan tahu apa yang ia cari. Bi Dam membuka buku dan mengeluarkan petanya dan topografi 3 negara, bab I dan Bi Dam membaca keseluruhan halaman. Bi Dam menyadari bahwa inilah yang dipersiapkan Moon Noh untuk menyatukan 3 kerajaan dan ia berkata gurunya melakukannya untuk kepentingan dirinya? Kemudian saat melihat lagi, ia menemukan 2 amplop dan membukanya dengan judul In Myeong atau tanggal kelahiran.
In Myeong adalah nama yang diberikan untuk Deok Man saat lahir, dan tanggal lahirnya adalah pada tahun Anjing air 602 M, bulan Shimmyo atau Februari tanggal 14 kalender bulan (atau 15 Masehi) pada jam 9-11 malam.
Bi Dam membacanya dan bertanya-tanya siapa In Myeong, kemudian membuka amplop satunya dengan nama Hyeongjong.
HyeongJong adalah nama Bi Dam sebagai Pangeran. Lahir pada tahun 584 M, tahun pertama Geon Bok, tanggal 7 bulan 7 kalender bulan (Chil Seok), jam 23.00 - 01.00. (Tirza : ada discrepancy di sini, kalo benar berarti Bi Dam ama deokman selisih 18 th, knp ada adegan Bidam yang balita mengelus deokman yg masih bayi? hrsnya Bidam 18th, baru deokman lahir...confuse mode on..)
Bi Dam membaca tanggal lahirnya dan bertanya siapa Hyeongjong dan ia ingat So Hwa pernah berkata tidak mungkin mengijinkan Bi Dam menikah dengan Deok Man karena mereka tahu anak siapa Bi Dam itu.
Bo Jong sedang berlatih dan beristirahat saat Seok Bum masuk dan bertanya apa yang ia pikirkan. Kim Yu Shin heran dengan kunjungan Mi Shil dan ia memberi salam pada Mi Shil. Mi Shil berkata besok adalah final Bi Jae. Seok Bum bertanya apa insiden di distrik Iseo masih mengganggu Bo Jong. Seok Bum berkata tidak perlu cemas karena saat itu ia terluka. Bo Jong mengamati tangannya dan berpikir apa mungkin kekalahannya waktu itu karena tangannya.
Kim Yu Shin heran karena Mi Shil menasihatinya. Mi Shil minta Yu Shin bersungguh-sungguh, karena 10 orang akan menghadapi 1 orang sebagai rival mereka. Mereka tidak mempertaruhkan hidupnya hanya untuk seorang pria dan pertempuran hidup mati. Tapi jika seorang pria menghadapi 10 orang lawan situasinya akan berbeda, ini merupakan panggilan bagi pria itu untuk mempertahankan hidupnya agar dapat bertahan dengan alasan tidak ada seorangpun kecuali pria itu untuk menghadapi lawan yang banyak dan itu akan memberikan perbedaan besar bagi orang itu. Bagi yang menang akan memberikan kepercayaan diri besar dan kepastian untuk menang menghadapi lawan lagi.
Bo Jong berkata pada Seok Bum tentang kejadian di ditrik Iseo bahwa tidak penting ia kalah atau menang tapi Bo Jong dikalahkan karena dia tidak memiliki tujuan dan keinginan untuk mempertahankan hidupnya seperti Kim Yu Shin. Mi Shil berkata begitulah keadaan hati manusia. Mi Shil berkata bahwa Bo Jong bagaimanapun adalah lawan yang lemah, bukan berarti ia tidak terkalahkan dan kuat, jadi ia menasihati Yu Shin agar jangan bimbang dengan tujuannya.
Kim Yu Shin bertanya apa tujuan Mi Shil menasihatinya. Mi Shil tidak suka melihat segala sesuatu yang berat sebelah. Jika Yu Shin kalah maka ia akan jengkel sekali karena ia berharap melihat pertempuran yang mati-matian dan kejam. Alasan lainnya adalah ia tidak bermaksud bermusuhan dengan Kim Yu Shin. Mi Shil pergi setelah selesai berbicara. Bo Jong berkata bahwa untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia akan mempertaruhkan semuanya untuk menang dalam Bi Jae ini. Seok Bum mengangguk.
Kim Yu Shin berlatih memukul saat Wyol Ya dan Seo Ji yang berpakaian Hwa Rang datang. Wyol Ya berkata setelah Yu Shin membantunya menjadi anak angkat ayahnya Kim Seo Hyeon, dia juga menjadi Hwa Rang. Kim yu Shin berkata sekarang mereka saudara.
Wyol Ya berkata sekarang ia sudah memasuki Seorabeol dan karena Yu Shin akan memenangkan Bi Jae dan menjadi Pungwolju maka mereka dapat menambah kekuatan. Kim Yu Shin berkata masih terlalu cepat. Wyol Ya menasihati Yu Shin agar mengikat pernikahan dengan Putri Deok Man dan meraih mahkota Silla dengan jalan sebagai menantu Raja, bukankah itu alasan Yu Shin membantu Deok Man menjadi Ratu. Kim Yu Shin berkata ia tidak berniat melakukannya. Wyol Ya berkata iya dia tahu Yu Shin tidak berniat melakukan itu, tapi ia akan memberikan dukungan pada Yu shin jika diperlukan karena mereka sebangsa. Tidak soal, mahkota akan jatuh ke tangan Yu Shin atau dirinya, ia tidak masalah asal ada keturunan Gaya duduk di takhta Silla, jadi Kim Yu Shin harus menang dan menjadi Pungwolju demi kepentingan Gaya. Wyol Ya pergi.
Deok Man melihat Yu shin yang berlatih dari jauh kemudian Bi Dam menyelinap dibelakangnya dan bertanya apa Kim Yu Shin akan memenangkan Bi Jae, Deok Man menoleh ke belakang. Bi Dam meyakinkan Deok Man jika Yu shin menghadapi Bo Jong seperti terakhir kali di distrik Iseo maka tidak perlu cemas, Bo Jong tidak ada apa2nya. Deok Man berkata ini beda karena ini Bi Jae. Situasinya benar2 berbeda dengan waktu di distrik Iseo. Bo Jong belum pernah kalah sebelumnya. Deok Man berkata Kim yu Shin harus menjadi Pungwolju.
Seol Won Rang datang dan melihat Bi Dam yang memberikan bunga untuk Deok Man. Deok Man bertanya untuk apa bunga itu. Bi Dam bertanya bukankah ini hari ulang tahun Deok Man jadi ia memetiknya saat perjalanan kesini. Bi Dam berkata biasanya wanita suka bunga. Deok Man berkata untuk apa bunga (well..Deok Man was grown up in a desert, and spent most of her time as a boy..Bi Dam). Deok Man bertanya apa yang dilakukan dengan bunga. Bi Dam berkata bunga ini bisa dimakan (bwa ha..ha tapi benar juga kaya bunga pepaya gitu ya..) atau digunakan sebagai hiasan baju. Deok Man berterima kasih bagaimanapun juga dan berkata ini bukan ulangtahunnya.
Deok Man berkata ia lahir hari ke 14 Jeongchuk bulan Februari. Bi Dam teringat dengan surat yang ia temukan (smart.).Bi Dam berkata ia berpikir hari ini adalah ulang tahun Deok Man dan berkata ia bodoh. Deok Man berkata ia mengenakan baju pria begitu lama dan dia tidak pernah benar2 merasa sebagai wanita tapi Bi Dam menyadarkannya. Bi Dam berbisik pada Deok Man bahwa ia perlu belajar seperti Kim Yu Shin dan Al Cheon dan minta Deok Man mengijinkannya untuk belajar di perpustakaan istana karena ia ingin belajar. Deok Man setuju dan Bi Dam ingin segera belajar. Deok Man dan rombongannya pergi. Seol won menyaksikan keduanya dari jauh.
Deok Man membawa Bi Dam ke perpustakaan. Deok Man sudah berpesan pada penjaga jadi ia berkata pada Bi Dam, bahwa Bi Dam bebas membaca semua buku. Deok Man pergi. Bi Dam mulai memeriksa setiap rak. Kemudian Bi Dam menemukan Guksa saat Raja Jinji memerintah, kemudian membacanya. Ia menemukan pada tahun pertama Geonbok (584 M), Chil Seok tanggal 7 bulan 7 kalender bulan, seorang pangeran lahir untuk Raja Jinji dan Mi Shil, dinamakan Hyeongjong. Bi Dam melacak nama Hyeongjong dikertas dan menyimpannya. Kemudian mengembalikan buku itu kembali ke raknya dan pergi. Seol Won Rang kemudian masuk ke perpustakaan dan memeriksa, ia menemukan buku itu dikembalikan di rak dengan susunan yang salah dan Seol Won Rang melihat buku itu telah dikacaukan dan ia memeriksa tiap halamannya dan menemukan kolom yang berisi Hyeongjong.
Bi Dam bertemu Mi Shil. Saat Mi Shil melewatinya dia menanyakan apa namanya Bi Dam dan ia adalah murid Moon Noh. Bi Dam membenarkan. Mi Shil berkata Moon noh telah mengajari Bi Dam dengan baik, ia cepat dan cerdas. Bi Da berkata ia masih kalah dibanding Mi Shil. Mi Shil bertanya apa ia membuat perbandingan dengannya. Bi Dam tertawa dan bertanya memangnya tidak boleh membandingkan diri. Bi Dam berkata gurunya tidak pernah benar2 suka dengan perbuatannya dan melihatnya sebagai anak bandel dan berkata ia berhati dingin dan tanpa ragu2 akan membunuh jika teprovokasi. Bi Dam pernah dibilang ia memiliki kecenderungan mirip dengan Mi Shil. Mi Shil bertanya apa memang benar bahwa Bi Dam dapat membunuh dengan begitu saja. Bi Dam berkata dia tidak tahu tapi setiap ia membunuh, kesedihannya berubah menjadi senyuman dan ia bertanya apa ini maksud Mi Shil. Mi Shil minta Bi Dam tidak menertawakannya tapi sedikit senyuman sudah cukup. Ini akan membuatmu telihat lebih kuat. Bi Dam memperlihatkan sedikit senyuman di bibirnya dan bertanya apa ini maksud Mi Shil. Mi Shil pergi tapi ekspresinya benar2 terganggu.
Mi Shil duduk di kediamannya dan dapat merasakan siapa Bi Dam sebenarnya dan ia shock. Bi Dam melihat dan berkata jadi ini benar Mi Shil. Seol Won Rang bertemu Bi Dam dan Bi Dam memberi salam. Bi Dam menemui Moon Noh yang marah besar dengan kelakuan Bi Dam. Bi Dam mengingatkan gurunya bahwa buku itu adalah miliknya. Bukankah guru pernah berkata semua itu demi dirinya. Jika benar, mengapa Bi Dam tidak boleh melihatnya. Moon Noh benar2 marah tapi Bi Dam memotong kemarahan gurunya dan berkata ia akan mengikuti Bi jae besok pagi. Moon noh heran mengapa ikut Bi Jae. Jika ia ikut Bi jae, maka Moon Noh akan mengusir Bi Dam dan tidak mengakui Bi Dam sebagai muridnya. Bi Dam berkata memangnya Moon Noh pernah menganggapnya sebagai murid, jika ia tidak pernah mengangkatnya sebagai murid, maka Moon Noh juga tidak dapat mengeluarkannya. Apa ini karena insiden waktu itu, itu karena aku masih kecil kata Bi Dam. Moon Noh berkata dalam hati, justru karena kau masih kecil dan melakukan hal seperti itu, maka Moon Noh tidak tahu bagaimana mendidik Bi Dam.
Bi Dam berkata sejak insiden itu, ia hanya murid secara kulitnya saja tapi Moon Noh tidak pernah menunjukkan kehangatan seorang guru pada muridnya. Orang yang telah ia anggap sebagai ayah tiba-tiba menjadi orang asing baginya. Paling tidak Moon Noh dapat berkata apa kesalahannya. Bi Dam hanya ingin Moon Noh memujinya. Moon Noh bertanya apa Bi Dam hanya peduli dengan tanggapan Moon Noh daripada merasakan penyesalan atau belas kasihan. Bi Dam bertanya apa karena alasan ini dari sejak saat itu dan sampai sekarang bahwa Moon Noh selalu memperlihatkan ketakutan pada Bi Dam. Bi Dam bertanya apa ada di dunia ini seorang guru takut dengan muridnya sendiri. Bi Dam pergi dan mengingatkan Moon Noh bahwa dulu ia hanya anak kecil, paling tidak Moon Noh dapat memeluknya sekali dan pergi. Moon noh berteriak memanggilnya dan ia terduduk kembali di kursinya.
Bi Dam lari cepat kemudian tangisnya mulai pecah (oh my...). Kemudian Bi Dam lari ke kuil Putri Cheon Myeong mencari Deok Man. Deok Man bertanya ada apa. Bi Dam berkata bahwa ia akan ikut Bi Jae besok. Deok Man bertanya apa yang ingin dilakukan Bi Dam. Bi Dam berkata ia akan membuat Kim Yu Shin menjadi Pungwolju.
Besoknya, Ho Jae mengumumkan Bi Jae akan dilaksanakan pada jam 11.00-13.00 siang. Akan diberikan pedang kayu istimewa dari Kementerian Pertahanan. Jika ada yang jatuh dan tidak mampu berdiri akan dianggap kalah dari Bi Jae. Jika ada 2 pemenang maka akan diberikan pada Moon Noh dan Chil Sook untuk diputuskan siapa pemenangnya. Bi Jae ini akan memilih Pungwolju baru dan tidak hanya untuk para Hwa Rang di Seorabeol tapi seluruh Hwa Rang dapat ikut serta.
Chil Sook bangun saat Ho Jae mengumumkan untuk menghormati Chil Sook sebagai Wonsanghwa. Bi Dam menuju Bi Jae. Deok Man membakar dupa untuk berdoa bagi Cheon Myeong. Deok Man berkata bahwa putra Cheon Myeong yaitu Kim Chun Chu akan segera tiba di Seorabeol. Deok Man berkata ia sedikit takut dan cemas dan bertanya apa dia akan baik2 saja. Deok Man juga berkata hari ini adalah Bi Jae babak III. Mereka berharap Kim yu Shin akan menjadi Pungwolju. Deok Man ingat Bi Dam meyakinkannya dan itu juga harapannya kalau Kim Yu Shin menjadi Pungwolju.
Para Hwa Rang mengambil undian. Seok Bum mendapat no.31, lalu Yu Shin dipanggil. Kim Yu Shin mendapat no.1. Al Cheon berkata Kim Yu Shin akan bertemu Baek Eui untuk putaran pertama. Bo Jong berharap Kim Yu Shin akan bertemu dengannya di pertandingan final. Seok Bum mengejek apa Kim Yu Shin dapat bertahan sampai final. Bo Jong berkata pada Kim Yu Shin untuk berusaha sampai final kemudian mereka akan menentukan siapa yang akan menang diantara mereka. Kemudian Bi Dam menerobos gerbang Hwa Rang dan masuk seperti miliknya sendiri.
Guk San Heun berlari menemui Deok Man dan memintanya datang ke lokasi Bi Jae karena sesuatu sudah terjadi. Sementara itu Ho Jae bertanya apa yang diinginkan Bi Dam dengan muncul di sini tanpa diundang. Bi Dam mengumumkan bahwa ia ikut serta dalam Bi Jae. Deok Man kaget melihat Bi Dam di lokasi Bi Jae dan heran apa yang akan dilakukan Bi Dam
***********************************************************************
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 1
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 2
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 3
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 4
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 5
The Great Queen Seon Deok ( Queen Seon Duk (선덕여왕)) Episode 33 Part 6
***********************************************************************
Source of synopsis/summary of The Great Queen Seon Deok Episode 33 is taken from: (Thank you and credits to http://bimbibap.com/ & http://kadorama-recaps.blogspot.com/)
(Terima kasih dan kredit diberikan kepada http://www.indosiar.com, http://www.koreanmovie.com, http://forum.koreandramas.net dan semua pihak atas sumber maklumat dan video)
(Thank you and credits to http://www.indosiar.com, http://www.koreanmovie.com, http://www.viikii.net/, http://en.wikipedia.org and all sources for the information and videos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar