Jumat, 30 November 2012

Sinopsis Episode 6 (29 November 2012) - Sinetron Aliya menemui penonton di Slot Sinetron TV3 pada 21 November 2012 jam 2.00 petang setiap Isnin - Khamis



Pemain Sinetron Aliya

Dea Annisa sebagai Aliya
Irwansyah sebagai Gilang/Galang
Billy Davidson sebagai Faris
Afifa Syahira sebagai Marina
Gege Elisa sebagai Gisha
Shandy Isabella sebagai
Jihan Fahira sebagai Shinta
Restu Sinaga sebagai Wisnu
Gunawan sebagai Anjar
Natasha Dewanti sebagai Winda
Marini Burhan sebagai Laila

Lagu Tema: Menyambut Janji
Penyanyi: Letto
Cerita & Skenario: Ina Rosamaya
Sutradara: Maruli Ara & Doddy Djanas
Produser: Titin Suryani
Produksi: Verona Pictures © 2011
Periode Tayang: Mulai 12 Desember 2011
Jadwal Tayang: Setiap Hari pukul 19.00 WIB

Penghargaan:
Januari 2012 : Sinetron Paling Berkilau


Judul : Aliya
Episode : Global

Pemain : Dea Anissa, Irwansyah, Jihan Fahira, Gunawan, Restu Sinaga, Primus Yustisio, Billy Davidson, Afifa Syahira, Natasha Dewanti, Marini Burhan, Marchia Caroline, Epi Kusnandar, Ivanka Suwandi, Sean Hasyim, Gege Elisa

Tayang : Setiap Hari
Pkl. 19:30 - 21:oo WIB


Sinopsis Global

ALIYA adalah sosok gadis baik dan jujur yang lahir dari pernikahan Anjar dan Shinta. Sayang, kisah hidup Aliya tidaklah semanis wajahnya. Berbagai konflik selalu menghiasi perjalanan hidup Aliya, termasuk masalah keluarga dan cerita kisah cintanya yang tragis.

Gadis malang itu harus merasakan kehidupan dalam penjara, karena dituduh membunuh Gilang, kekasihnya. Aliya menganggap lika liku kehidupan itu adalah sebuah pengorbanan untuk ibundanya. Di sisi lain, karena Gilang telah tiada, Aliya menganggap tidak ada lagi laki-laki lain yang dia cintai.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aliya akhirnya mengetahui bahwa Shinta adalah ibu kandungnya? Mungkinkah Shinta akan kembali bersatu dengan Anjar? Lantas, kepada siapa Aliya akan melabuhkan cintanya? Fariz yang benar-benar mencintainya atau Galang yang mirip Gilang mantan kekasih Aliya?

Temukan jawabannya hanya di saluran Satu untuk Semua. (Cn)

Sambungan sinopsis sinetron Aliya Episode 6

Kisah sinetron Aliya bersambung dengan menceritakan Shinta tanya apakah dia itu neneknya. Sambung eyang Aliya dan ini cucunya anak Anjar sama Mutia. Diya mahu tahu kenapa Shinta berada di situ. Diya curigai Shinta dan kata jangan-jangan dia mendekati cucunya untuk membalas dendam pada Anjar dan Mutia.Tetapi kata Aliya eyangnya sudah salah sangka dan berkata Shinta mahu menjenguk mamanya dan bukan balas dendam.

 Menurut Diya tak mungkin dan memberi amaran kepada Shinta yang anaknya sedang sakit parah dan kedantangan Shinta akan membuat dia makin parah. Diya terus ingatkan Shinta menyebabkan rumah tangga anaknya hancur 18 tahun lalu. Diya menghalau Shinta pergi dari situ.


Shinta: Kalau ibu nggak suka saya akan pergi. Permisi.
Aliya: Tante Shinta...
Diya melarang Aliya mengejar Shinta. Tetapi Diya tidak dapat menghalang Aliya.

Mutia: Ada apa ma... ribut-ribut.
Diya memberitahu Mutia yang tidak akan menyangka tadinya dia ketemu dengan siapa kemudian Diya terus memberitahu Mutia tentang kedatangan Shinta ke rumah sakit. Mutia terkenang saat dia pertama kali menemui Shinta. Sambung Diya lagi, dia adalah ibu Gilang, teman lelaki Aliya. Mutia berasa amat marah hingga dia terus bangun dan keluar mencari Shinta untuk membuat perhitungan sama Shinta. Mutia menemui Shinta dan  marah padanya dengan mengatakan Shinta perempuan jahat dan terus tanya apakah dia mahu cari masalah sama dia.


Shinta: Jangan omong begitu ya?
Mutia: Memang dasarnya kamu perempuan jahat. Ingat ya. Saya tidak akan duduk diam. Saya akan balas penderitaan saya.
Sewaktu Mutia cuba memukul Shinta, luka Mutia sakit kembali menyebabkan pendarahan berlaku dan Mutia kekurangan darah.
Diya: Semua gara-gara kamu. Puas kamu. Puas? 
Diya, Aliya dan Zaki memapah Mutia masuk ke dalam semula.

Doktor memberitahu ahli keluarga Mutia yang Mutia mengalami pendarahan kerana jahitannya terbuka dan ini menyebabkan Mutia kekurangan darah kerana rumah sakit itu kekurangan darah kumpulan A dan mereka cuma mempunyai jumlah sebanyak dua beg sahaja sedangkan mereka memerlukan sekurang-kurangnya empat beg darah. Sambung doktor, mereka perlukan penderma darah secepat mungkin.

Aliya bersedia mendermakan darahnya pada ibunya namun hasilnya darahnya tidak cocok dengan darah ibunya. Yang cocok dengan darah Mutia adalah eyang dan abangnya, Zaki.


Aliya sedih sebab darahnya tidak cocok dengan mamanya. Aliya curiga yang dia bukan anaknya. Aliya beritahu eyangnya dia memang anak yang tak berguna kerana dia tak mampun untuk menderma darah pun. Aliya tidak faham kenapa darahnya beda sama darah mamanya.  Jangan-jangan dia bukan anaknya mama lagi, begitulah yang difikirkan Aliya.

Aliya minta maaf pada mamanya kerana tidak dapat mendermakan darahnya pada Mutia. Dia begitu inginkan darahnya mengalir di tubuh mamanya. Aliya ingin mamanya tahu yang dia sayangkan mamanya dan dia mencintai mamanya lebih dari apa pun. Aliya berjanji tidak akan membuat mamanya marah lagi. Mutia sedar kembali dan dia tanya kenapa dia boleh berhubungan dengan perempuan jahat itu, apaMutia tanya apakah Aliya sengaja sakiti hatinya.

Tetapi menurut Aliya dia sama sekali tidak tahu semua itu kerana dia tidak pernah melihat keluarganya Gilang.  Mutia menuduh Aliya pintar berbohong dan Aliya sama seperti papanya sama seperti pembohong besar.
Mutia: Kamu tega sakiti hati mama dengan cara apa pun. Kamu anak durhaka tahu gak.
Mutia terus memarahi Aliya dan bilang Aliya adalah anak durhaka dan selalu membuatnya menderita. Aliya hanya bisa menangis mendengar kata-kata mamanya. Mutia merenung wajah Aliya dengan penuh kebencian.

Wisnu sudah tidur, sedangkan Shinta belum bisa memejamkan mata. Shinta teringat pada Mutia yang mengusirnya di rumah sakit. Mutia bilang Shinta menghancurkan rumah tangganya, Shinta jadi merasa bersalah. Shinta merasa Tuhan menghukumnya dengan mengambil anaknya.

Marina ingin masuk ke ruangan Dana meskipun sekretarisnya melarang. Dana marah dengan kedatangan Marina. Marina bilang ia datang karena kemauan bayinya, Dana bilang ia tidak percaya sampai hasil testnya keluar. Dana memanggil keamanan dan mengusir Marina. Marina bilang ia tidak akan tinggal diam.

Shinta mendengar pembicaraan Aliya dan dokter. Shinta tahu kalau ia membutuhkan uang dalam jumlah banyak sebanyak 30 juta. Aliya diminta tambah depositnya. Aliya sedih tidak tahu mahu mencari uang sebanyak itu.



Susi memberi surat daripada Laila kepada Shinta sewaktu dia mengemaskan cadar katilnya. Wisnu tahu dari surat kalau ibu pergi karena merasa bersalah pada Shinta. Wisnu menelefon Shinta dan mahu dia pulang ke rumah dengan segera. Wisnu marah pada Shinta karena telah berbohong padanya. Wisnu menyerahkan surat Laila kepada Shinta. Wisnu marah kenapa dia sanggup berbohong tentang pemergian ibunya. Shinta minta maaf karena ia hanya tidak mau Wisnu berpikiran jelek pada ibunya. Wisnu minta agar Shinta jangan bohong lagi dan ia janji akan membantu mencari anak Shinta. Tetapi Wisnu mahu Shinta berjanji padanya agar tidak berahsia dengannya lagi.


Warung Atikah berantakan dan pemiutang memberi amaran pada Gisha dan ibunya untuk melunaskan hutang sebanyak 40 juta. Gisha tanya ibunya kenapa dia berhutang sebanyak itu. Kata ibunya dia perlukan modal untuk warungnya.



Tiba-tiba ibunya berasa sakit perut biasa sahaja dan dia juga merahsiakan daripada Gisha tentang wang yang dihutang itu. Sebenarnya wang itu digunakan untuk biaya penyakitnya. Atikah mengeluarkan gambar Hendri sambil mengatakan sebenarnya dia boleh menyerah tentang penyakitnya namun dia tidak mahu buat begitu sebelum  dia memperkanalkan anak mereka Gisha pada Hendri.

Aliya sangat kaget karena perawatan untuk mamanya sebayak 30 juta sudahdilunaskan. Pihak rumah sakit tidak mau memberitahu Aliya siapa yang melunasi, karena minta dirahasiakan. Aliya sangkakan apakah papanya yang lunaskan biaya pengobatan mamanya.



Gisha sedang membersihkan lantai hotel dan dengan tidak sengaja menyebabkan salah seorang tamu hotel terjatuh. Gisha dimarahi wanita itu lalu dituduh menyebabkan dia terjatuh. Gisha cuba jelaskan padanya yang dah ada tanda menunjukkan lantai licin. Pak Hendri kebetulan lalu di situ dan tanya wanita itu kenapa dengan karyawan dia. Katanya gara-gara Gisha dia terjatuh. Dia menyuruh Pak Hendri memecat Gisha saja. Sambung tamu itu lagi sudah salah nggak mahu mengaku lagi.

Setelah tamu itu pergi Pak Hendri suruh Gisha lanjutkan pekerjaannya saja. Gisha amat berterima kasih pada Pak Hendri kerana tidak memecatnya.

Wisnu mendapati Shinta mengeluarkan 30 juta. Dia ingin tahu kenapa Shinta mengeluarkan wang sebanyak itu. Wisnu mahu tahu tujuannya. Wisnu terkejut apabila dia diberitahu Shinta dia membayar wang itu untuk biaya pengobatan ibu Aliya. Wisnu mahu Anjar membawanya ke rumah sakit dengan segera.


Sampai di rumah sakit, dia terus memarahi Aliya. Wisnu memberi amaran pada Aliya. Aliya tidak faham apa yang berlaku sebenarnya.

Anjar ternampak Shinta masuk ke rumah sakit lalu dia mengikutinya. Shinta tanya Wisnu apa yang diberitahunya pada Aliya. Wisnu memberiahu Shinta yang dia telah menyuruh Aliya jangan menganggu Shinta lagi.

Aliya sedang menangis. Shinta terus memeluk Aliya dan dia minta maaf kerana suaminya telah marah-marahkan dia tadi.


Anjar dan Shinta bertemu lagi setelah 18 tahun. Aliya perkenalkan papanya pada Shinta dan juga Shinta pada papa. Aliya tanya apakah mereka sudah saling mengenali sebelum ini. Shinta tidak menjawab pertanyaan Aliya malah katanya dia terpaksa pergi. Anjar juga kata dia harus pergi kerja dulu. Tetapi Aliya minta papanya jangan pergi lama-lama lagi. Anjar berjanji pada Aliya dia akan kembali lagi. Anjar titip Aliya jaga mamanya.


Anjar minta maaf tentang kematian anak mereka.
Anjar: Maaf bukannya saya ingin menganggu kamu.  Saya ketemu dengan ibu kamu. Dan dia bilang kalau anak kita meninggal.
Shinta: Peduli apa kamu? Kamu telah memutuskan untuk meninggalkan saya dan anak kamu yang di dalam perut saya. Sekarang kamu sok sok peduli.
Tanpa berkata apa-apa lagi Shinta terus meninggalkan Anjar di situ.
Wisnu menjumpai Anjar. Wisnu mahu Anjar bawa dia ke kantor sekarang.


Hendri bertembung dengan Erika di sebuah restoran. Tanpa sebab yang tertentu dia ditampar oleh Erika.
Erika: Ternyata kamu masih ingat sama aku. Aku pikir kamu dah melupai aku sama seperti kamu melupai sahabat aku, Atikah. Kamu benar-benar tak berguna. 
Hendri: Kamu omong apa sih? Saya tidak pernah melupakan Atikah. Dia yang meninggalkan saya.
Erikah: Kamu meninggalkannya karena dia hamil kan? Karna kamu nggak mau bertanggungjawab iya kan?
Hendri terkejut mendengar Atikah hamil. Pak Hendri tanya di mana Atikah dan anaknya sekarang. Namun Erika suruh Pak Hendri nggak usah pura-pura bego karena Atikah telah pergi ke rumahnya. Dia malah merendahkan dirinya tetapi keluarga Pak Hendri telah membuangnya seperti sampah.
Erika: Oh... aku tau, kamu nggak mau kawin sama dia karna kamu sudah dijodohkan sama pilihan ibu kamu, iya kan?
Hendri: Erika, saya sama sekali tidak tahu menahu soal ini. Apa lagi sampai Atikah hamil. Sekarang Atikah di mana? Anak saya, mereka tinggal di mana? Di mana mereka?
Tetapi Erika juga tidak tahu ke mana mereka kerana kali terakhir mereka berhubung adalah ketika dia masih berada di Jerman. Waktu itu Erika masih sempat tempah tiket untuk Atikah agar dia menyusul Erika. Tetapi Atikah tak pernah ke sana.

Hendri terus pulang ke rumah tan tanya ibunya tentang hal itu.
Ibunya Hendri: Apa sih Hendri?
Hendri: Saya mohon sama ibu menjawab pertanyaan saya dengan jujur. Apa benar dulu Atikah pernah datang ke rumah kita, dia mangaku hamil lalu ibu mengusirnya?
Ibunya Hendri: Untuk apa kamu tanya-tanya seperti itu?
Hendri: Bu, saya mohon sama ibu. Jawab pertanyaan saya dengan jujur. 

Ibunya Hendri: Memang perempuan itu pernah datang ke rumah kita dan mengaku dia sedang mengandung anak kamu. Ya jelas ibu usir dia karna ibu yakin Hendri anak kebangaan ibu ini nggak mungkin menghamili perempuan murahan seperti dia.
Hendri: Ibu, Atikah tidak berbohong. Dia...
Ibunya Hendri: Okey kalau memang dia berkata benar, ibu juga tidak sudi mempunyai keturunan dari perempuan rendahan seperti dia.
Hendri: Ibu tidak berhak memisahkan saya dengan orang yang saya cintai.
Ibunya Hendri: Ibu melakukan ini untuk kebaikan kamu karna ibu yakin dia hanya ingin menikmati kekayaan keluarga kita.
Hendri: Ibu benar-benar keterlaluan.
Ibunya Hendri: Mau ke mana kamu?
Hendri: Saya mau mencari Atikah dan anak saya.
Ibunya Hendri: Untuk apa kamu mencari mereka? Mereka itu adalah masa lalu kamu, jadi lupakan dia.
Hendri: Ibu benar-benar salah. Justeru saya akan membawa mereka kembali ke dalam hidupan saya.
Dengan nada suara yang tinggi ibunya menjerit namanya untuk kembali namun Hendri tidak menghiraukan ibunya.

Di kantor:
Dana: Bagaimana sudah uruskan? Saya tahu soal DNA memang sensitif tapi usahakan dong. Bagus, bagus kalau begitu sisa uangnya akan segera saya transfer.


Dana: Saya dengar pahlawan kesian kamu itu dipenjarakan. Kesian, sok pahlawan, pelindung dan pengampu malah jahat juga.
Aliya: Pak tolong jangan buruk-burukkan Pak Faris. Pak Faris orangnya sangat baik.
Dana: Kalau dia orang baik, kenapa dia ada di dalam penjara? Sudahlah kamu tak usah bela dia di depan saya. Saya ini cuma mau memberi ini.
Aliya: Ini surat?
Dana: Itu surat pemencatan Faris. Dan bilang sama Faris dia nggak usah buru-buru keluar dari penjara. Karna hotel ini sudah tidak membutuhkan dia lagi. Kamu sekarang pergi.
Aliya: Permisi, pak.

Di penjara, Faris demam panas. Aliya ingin menjenguknya tetapi polisi tidak membenarkan Aliya berbuat demikian. Kata polisi Faris perlu istirahat dan mereka tidak memberi keizinan untuk dikunjungi. Sambung polisi itu sepertinya dia tidak tahan di sini. Baru tiga hari dia sudah sakit bagaimana pula kalau penjara tahunan.

Kalau Faris terbukti menghilangkan nyawa orang lain minima hukuman penjaranya adalah selama lima tahun. Aliya diminta untuk datang lagi pada hari keesokannya tetapi Aliya terus mohon untuk menjenguk Faris...

Bersambung pada hari Isnin, 3 Disember 2012 pada waktu yang sama.


Sinetron Aliya mulai Episode 1 - Malay subtitle/sarikata Bahasa Malaysia

Sila klik di sini untuk mengikuti video klip dan sinopsis sinetron Aliya mulai  Episode 1 - 6 (29 November 2012)

Terlebih dahulu saya ingin meminta maaf kerana terdapat banyak kesilapan dalam ejaan, struktur ayat dan tatabahasa sewaktu saya menulis sinopsis ini. Terima kasih kepada semua yang telah singgah di sini.

Sinetron Aliya Episode 6

Sinetron Aliya Episode 6 Part 1

Sinetron Aliya Episode 6 Part 2

Sinetron Aliya Episode 6 Part 3

Sinetron Aliya Episode 6 Part 4-4

sumber sinopsis mulai Episode 1
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: dinna:
http://niazuramaria.blogspot.com/
 http://pangeran229.wordpress.com/ dan lain-lain

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sctv.co.id
http://www.tv3.com.my/
http://id.wikipedia.org/ 
SenCy_TVkoe:  http://www.lautanindonesia.com/
http://clorofilawards.wordpress.com
 http://pangeran229.wordpress.com/
http://niazuramaria.blogspot.com/
Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar