Kamis, 06 Desember 2012
Sinopsis Episode 10 (6 Disember 2012) - Sinetron Aliya menemui penonton di Slot Sinetron TV3 pada 21 November 2012 jam 2.00 petang setiap Isnin - Khamis
Pemain Sinetron Aliya
Dea Annisa sebagai Aliya
Irwansyah sebagai Gilang/Galang
Billy Davidson sebagai Faris
Afifa Syahira sebagai Marina
Gege Elisa sebagai Gisha
Shandy Isabella sebagai
Jihan Fahira sebagai Shinta
Restu Sinaga sebagai Wisnu
Gunawan sebagai Anjar
Natasha Dewanti sebagai Winda
Marini Burhan sebagai Laila
Lagu Tema: Menyambut Janji
Penyanyi: Letto
Cerita & Skenario: Ina Rosamaya
Sutradara: Maruli Ara & Doddy Djanas
Produser: Titin Suryani
Produksi: Verona Pictures © 2011
Periode Tayang: Mulai 12 Desember 2011
Jadwal Tayang: Setiap Hari pukul 19.00 WIB
Penghargaan:
Januari 2012 : Sinetron Paling Berkilau
Judul : Aliya
Episode : Global
Pemain : Dea Anissa, Irwansyah, Jihan Fahira, Gunawan, Restu Sinaga, Primus Yustisio, Billy Davidson, Afifa Syahira, Natasha Dewanti, Marini Burhan, Marchia Caroline, Epi Kusnandar, Ivanka Suwandi, Sean Hasyim, Gege Elisa
Tayang : Setiap Hari
Pkl. 19:30 - 21:oo WIB
Sinopsis Global
ALIYA adalah sosok gadis baik dan jujur yang lahir dari pernikahan Anjar dan Shinta. Sayang, kisah hidup Aliya tidaklah semanis wajahnya. Berbagai konflik selalu menghiasi perjalanan hidup Aliya, termasuk masalah keluarga dan cerita kisah cintanya yang tragis.
Gadis malang itu harus merasakan kehidupan dalam penjara, karena dituduh membunuh Gilang, kekasihnya. Aliya menganggap lika liku kehidupan itu adalah sebuah pengorbanan untuk ibundanya. Di sisi lain, karena Gilang telah tiada, Aliya menganggap tidak ada lagi laki-laki lain yang dia cintai.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aliya akhirnya mengetahui bahwa Shinta adalah ibu kandungnya? Mungkinkah Shinta akan kembali bersatu dengan Anjar? Lantas, kepada siapa Aliya akan melabuhkan cintanya? Fariz yang benar-benar mencintainya atau Galang yang mirip Gilang mantan kekasih Aliya?
Temukan jawabannya hanya di saluran Satu untuk Semua. (Cn)
Sinopsis sinetron Aliya Episode 10
Faris menemui Marina sewaktu dia ingin membeli susu buat ayahnya. Marina tanya bukankah dia masih berada di penjara.
Faris menjelaskan pada Marina kerana mengikut kata polisi dia dinyatakan tidak bersalah kerana polisi telah menemukan orang yang bersalah itu supir trak. Faris mendapat tahu yang bayi dalam kandungan Marina adalah bayi Gilang.
Shinta mahu membeli baju untuk Aliya. Shinta memilih baju warna pink buat Aliya.Shinta menatap wajah Aliya apabila melihat tanda lahir di bahu Aliya sewaktu Aliya ganti baju warna pink tersebut.
Faris masih memikirkan tentang penemuannya dengan Marina sewaktu dia hendak membeli susu buat ayahnya. Faris memberitahu ayahnya yang dia sudah bekerja semula di hotel. Dalam hati Pram dia berfikir jangan-jangan anaknya bekerja di hotel Hendri Sasmita suami Andini.
Anjar terkenang semula tentang Shinta yang membeitahunya bahawa anak mereka sudah mati. Sekiranya anak mereka sudah mati, anak siapa pula yang sedang Shinta cari-cari selama ini. Anjar bingung memikirkan hal itu.
Mutia tanya kenapa dia kelihatan bingung begitu. Apakah dia telah memberi masalah di tempat kerja barunya lagi. Mutia mahu tahu di mana suaminya kerja sekarang tetapi Anjar cuma berdiam diri. Kata Mutia Anjar sama sahaja seperti anaknya, Aliya yang sentiasa mendatangkan masalah di tempat kerja. Diya nasihati Mutia agar beri kesempatan untuk Anjar istirahat dulu kerana dia baru pulang dari kerja keletihan.
Aliya terus mencari kalung kepunyaan Gisha di mana-mana. Aliya tanya Zaki apakah dia lihat kalung tersebut. Namun kata Zaki mana dia tahu kalung itu di mana. Disuruhnya mencari kalung itu dengan menggunakan mata dan bukan mulut.
Aliya sangat sedih karena dulu Gilang menduakannya. Aliya sangat sedih Marina hamil anak Gilang karena Marina punya bukti dulu di Amerika mereka sedang berdua. Faris bilang semua itu bohong karena Gilang pernah mengiriminya email kalau Gilang cinta sama Aliya.
Marina berharap kandungannya sehat, karena kehamilannya itulah ia bisa tinggal di rumah Wisnu dan Shinta.
Aliya sangt senang membaca email dari Gilang buat Faris, Aliya jadi percaya kalau Gilang tidak mengkhianatinya. Faris terpaksa bohong, karena sebenarnya Gilang tidak pernah mengiriminya email. Faris hanya tidak mau melihat Aliya sedih.
Aliya merasa bersalah pada Gisya karena kalung Gisya hilang.
Zaky bilang pada Marina ia ingin melamar Marina demi bayi yang ada dalam kandungan Marina. Marina bilang Zaky sudah gila. Zaky memberikan kalung pada Marina sebagai mas kawin, Marina kaget melihat kalung itu. Zaki bilang ia mendapatkan kalung itu dari Aliya karena Aliya menjualnya padanya. Sementara Aliya mencari kalung Gisya yang hilang.
Marina menhubungi Wisnu dan membicarakan kalung itu dan mendatangi Aliya lalu menuduhnya mencuri. Aliya bilang ia tidak mencuri dan berniat mengembalikan kalung itu ke pemiliknya. Wisnu dan Marina tetap tidak mau mendengar penjelasan Aliya. Marina suruh Aliya mengaku saja. Aliya berani bersumpah yang dia tidak mencuri. namun Wisnu tidak mahu mempercayainya dan bukan itu saja dia juga beri amaran pada Aliya agar tidak pergi ke rumahnya lagi atau tidak dia akan melaporkannya pada polisi.
Marina mengembalikan kalung itu pada Gisha, Marina bilang ia sudah mengambil kalung Gisha dari pencuri. Gisha tanya siapa yang mencuri kalungnya. Kata Marina dia akan menceritakannya pada Gisha kemudian. Marina mengajak Gisha ikut dirinya dan Wisnu untuk menemui Shinta, karena hanya kalung itu yang dapat membantu biaya berobat ibunya Gisha.
Marina dan Wisnu membawa Gisha ke Shinta. Shinta kaget melihat kalung itu ada pada Gisha, Marina bilang Gisha adalah anak Shinta. Shinta bilang ia tidak bisa langsung percaya karena anak Shinta punya tanda lahir di bahunya.
Shinta akan mengecek tanda lahir Gisha tapi Gisha langsung pergi, karena mendapat kabar dari rumah sakit kalau ibunya kritis. Shinta kejar Gisha dan tanya apakah dia tidak punya tanda lahir. Shinta menuduh itu semuanya gara-gara Marina. Shinta menuduh Marina menyuruh Gisha pura-pura jadi anaknya. Marina kata dia tidak bohong. Tetapi menurut Marina kalung itu benar-benar Gisha yang punya. Shinta tidak percaya yang Aliya itu pencuri kalung itu.
Aliya sedang duduk di halaman rumahnya seorang diri. Dia nampak Shinta berada di situ lalu dia memanggil Shinta.
Shinta menanyakan kalung itu pada Aliya. Aliya bilang kalung itu milik Gisha, tapi Aliya tidak mencurinya. Shinta bilang ia percaya pada Aliya dan jadi yakin kalau Gisha memang anaknya.
Shinta: Aliya, aku datang ke sini cuma mahu memastikan kalau kamu nggak ambil kalung itu, Iya kan?
Aliya: Enggak tante, Aliya nggak curi kalung itu. Kalung itu punya temannya Aliya. Dia tercicir kalung itu terus Aliya menyimpannya. Semasa Aliya mahu kasi ke Gisha tiba-tiba kalung itu hilang dari tas Aliya.
Shinta: Teman kamu namanya Gisha?
Aliya: Ya, kalung itu punya Gisha.
Shinta: Kamu kenal Gisha?
Aliya: Kenal, tante. Dia teman Aliya kerja di hotel.
Shinta akhirnya percaya yang kalung itu kepunyaan Gisha.Aliya tanya Shinta apakah dia percaya kalau Aliya tak curi kalung itu. Menurut Shinta dia percayakan Aliya jadi dia ke situ untuk pastikan hal itu. Shinta yakin kalau Aliya tak curi kalung itu.
Zaky melihat Aliya yang bersama Shinta. Sewaktu Aliya masuk ke rumah, Zaki menarik tangan Aliya lalu ditanya Zaki di mana letaknya otak Aliya. Masih dia mahu menemui wanita gila itu. Apakah Aliya belum puas dipukul sama mama. Masih mahu dipukul, tanya Zaky.
Aliya: Kak harusnya Aliya yang tanya sama kakak. Kenapa kalung temannya Aliya hilang bisa di tangannya Marina?
Zaki pura-pura tidak faham pertanyaan Aliya itu tentang kalung tersebut. Zaky suruh Aliya jangan cakap sebarangan. Kata Aliya lagi dia sudah tahu semuanya, lebih baik Zaky jujur sama Aliya
Kebetulan apabila Mutia dan Anjar muncul di depan mereka. Zaky mengadu pada mamanya yang Aliya mencuri. Mutia menatap wajah Aliya dengan marah. Sambung Zaky lagi tadi pemilik kalung itu datang ke sana dan Aliya dimarahi. Mutia tanya Aliya sekali lagi apakah benar apa yang dibilang Zaky. Namun Aliya menafikan yang dia mencuri dan kata Aliya Zaky bohong. Tetapi Mutia memilih untuk lebih mempercayai Zaky daripada Aliya yang dibencinya selama ini. Mutia menuduh Aliya bohonginya. Mutia langsung memarahi Aliya dan mengambil penyapu lalu dipukul Aliya
Anjar yang berada di situ cuba menghalang Mutia dari memukul Aliya tetapi Mutia terus memukul Aliya. Dengan nada suara marah Mutia kata Aliya memalukan mereka. Mutia tanya Aliya sekarang dia mencuri lain kali dia mahu merompak? Mutia terus memukul Aliya hingga Aliya kesakitan. Aliya terus menafikan yang dia mencuri, namun Mutia tidak mahu mempercayai Aliya sambil mengatakan sudah ada buktinya masih berani bohong. Mutia memukul Aliya dan kali ini tangan Aliya terkena pukulan itu hingga menyebabkan tangan Aliya cedera.
Mutia dengan perasaan marah-marah menuduh ibunya dan Anjar yang selalu memanjakan Aliya hingga Aliya jadi jahat. Apabila Anjar tanya apakah Mutia mahu membunuh Aliya, jawab Mutia Aliya yang hendak bunuh dia. Katanya dia hampir mati kerana tekanan disebabkan Aliya. Mutia terus memarahi Aliya yang bukan-bukan mengatakanya anak nggak tau diri dan anak pembawa sial.
Hati Aliya terguris dengan kata-kata Mutia yang begitu pedas itu.
Aliya menangis kesedihan dalam pelukan papanya, Anjar.
Anjar memapah Aliya yang masih kesakitan akibat pukulan oleh mamanya ke dalam kamar.
Anjar: Maafin mama, ya.
Aliya: Nggak apa-apa, pa. Aliya kan udah sering dimarahi sama mama. Aliya kuat.
Anjar: Nggak apa-apa gimana? Tangan kamu itu.
Aliya: Maaf pa. Kalau boleh Aliya mahu solat.
Di serambi rumah, Anjar marah pada Zaky karena telah memfitnah Aliya. Anjar tanya Zaky apakah dia senang melihat adiknya dipukul sama mama hingga begitu. Zaky bilang itu pelajaran buat Aliya supaya Aliya tidak dekat-dekat dengan Shinta, perempuan simpanan papa itu. Anjar hampir menampar Zaky.
Penghujung episode menceritakan Gisha menunggu ibunya, ibunya sadar dan seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi Gisha bilang ibunya jangan banyak bicara dulu karna kata doktor ibunya harus banyak isitirahat.
Gisha mendengar seseorang memanggilnya. Pada mulanya Gisha ingatkan suster yang memanggilnya tetapi apabila dia menoleh belakang ternyata dia adalah Shinta. Gisha tanya kenapa Shinta ke situ. jawab Shinta dia ke sana hendak menjenguk ibunya. Atikah merenung ke arah Shinta dan dia teringat yang Shinta adalah perempuan yang dulu ibunya elah memberikan anaknya kepadanya. Shinta juga masih ingat dia merupakan suster yang telah membantu proses kelahirannya. Kisahnya bersambung pada 10 Disember 2012 waktu yang sama.
Terlebih dahulu saya ingin meminta maaf kerana terdapat banyak kesilapan dalam ejaan, struktur ayat dan tatabahasa sewaktu saya menulis sinopsis ini. Terima kasih kepada semua yang telah singgah di sini.
Sinetron Aliya Episode 10
Sinetron Aliya Episode 10 Part 1
Sinetron Aliya Episode 10 Part 2
Sinetron Aliya Episode 10 Part 3
Sinetron Aliya Episode 10 Part 4-4
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sctv.co.id
http://www.tv3.com.my/
http://id.wikipedia.org/
SenCy_TVkoe: http://www.lautanindonesia.com/
http://clorofilawards.wordpress.com
http://pangeran229.wordpress.com/
http://niazuramaria.blogspot.com/
azmitabalkis13 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar